Sultani
Sultani Freelancer

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Nikmat Sejati: Memaknai Bersyukur pada Tarawih Pertama

11 Maret 2024   23:34 Diperbarui: 11 Maret 2024   23:36 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nikmat Sejati: Memaknai Bersyukur pada Tarawih Pertama
Sumber: Fimela.com

Tidak tahu kenapa, tiba-tiba saja jari saya berhenti scroll ketika tiba rubrik "Topik Pilihan" tentang puasa untuk lansia. Setelah merenung sejenak tentang topik tersebut, tanpa disadari pikiran saya kembali ke titik normalnya lagi. Seperti biasa, sebelum menulis, sebuah outline bayangan saya buat terlebih dahulu. Setelah semua materi yang direncanakan masuk dalam outline, saya kemudian menulisnya secara maraton.

Hasilnya, satu artikel utuh sudah ditulis dan siap ditayangkan. Berhubung artikel sebelumnya belum lama tayang, artikel yang saya beri judul: 5 Kiat Untuk Lansia yang Hendak Berpuasa ini saya jadwalkan tayang sekitar jam 5 pagi. Setelah semua penjadwalan di-setting, pikiran yang tadinya terasa berat menjadi ringan sehingga enak dibawa tidur.

Artikel ke-50 sudah tayang di Kompasiana begitu saya buka laptop sekitar jam 7 pagi. Page view-nya belum banyak. Ada tanda notifikasi yang muncul dan langsung Saya klik. Keluarlah teks notifikasi dari tim Kompasiana yang memberitahukan:

"Tambah 5 Konten Headline lagi untuk raih kesempatan menjadi Kompasianer Terverifikasi (Centang Biru)!

Baca info tentang Akun Terverifikasi di sini"

KABAR KOMPASIANA

Ada apresiasi dari Kompasiana terhadap pencapaian artikel ke-50 yang tayang hari ini. Saya sadar bahwa notifikasi tersebut adalah motivasi sekaligus tantangan untuk meningkatkan kapasitas kepenulisan Saya. Kompasiana hendak memfasilitasi proses level upgrade dari penulis "biasa-biasa" saja menjadi "Kompasianer Terverifikasi". Saya merasa karya Saya memiliki value kepada Kompasiana dan para pembaca.

Saya merenung sejenak tentang peristiwa yang baru saja melintas dalam kehidupan saya di awal hari ini. Saya menganggap ini pertanda baik, karena itu harus disikapi dengan baik pula. Ada apresiasi maka harus direspons dengan apresiasi juga. Menambah 5 konten Headline boleh jadi terasa berat dalam persaingan konten berkualitas para Kompasianer. Saya berprasangka baik dalam situasi ini, sehingga Saya memutuskan untuk menambah 5 konten berkualitas yang layak Headline.

Plot Twist

Keputusan inilah yang mengubah perspektif  keikutsertaan saya di  Kompasiana. Menulis di Kompasiana bukan lagi sekadar menyalurkan hobi menulis, tetapi menyebarkan pikiran-pikiran yang mengandung value kebaikan kepada publik, terutama untuk pembaca Kompasiana.

Momentum perubahan perspektif terhadap Kompasiana adalah bentuk nyata dari makna bersyukur yang terungkap secara spontan. Apresiasi terhadap konten-konten karya Saya selama ini adalah motivasi yang meningkatkan semangat dan komitmen menulis yang berkualitas. Apresiasi Kompasiana tersebut juga telah mengobati kekecewaan dan kecemasan saya sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun