Nikmat Sejati: Memaknai Bersyukur pada Tarawih Pertama
Tidak tahu kenapa, tiba-tiba saja jari saya berhenti scroll ketika tiba rubrik "Topik Pilihan" tentang puasa untuk lansia. Setelah merenung sejenak tentang topik tersebut, tanpa disadari pikiran saya kembali ke titik normalnya lagi. Seperti biasa, sebelum menulis, sebuah outline bayangan saya buat terlebih dahulu. Setelah semua materi yang direncanakan masuk dalam outline, saya kemudian menulisnya secara maraton.
Hasilnya, satu artikel utuh sudah ditulis dan siap ditayangkan. Berhubung artikel sebelumnya belum lama tayang, artikel yang saya beri judul: 5 Kiat Untuk Lansia yang Hendak Berpuasa ini saya jadwalkan tayang sekitar jam 5 pagi. Setelah semua penjadwalan di-setting, pikiran yang tadinya terasa berat menjadi ringan sehingga enak dibawa tidur.
Artikel ke-50 sudah tayang di Kompasiana begitu saya buka laptop sekitar jam 7 pagi. Page view-nya belum banyak. Ada tanda notifikasi yang muncul dan langsung Saya klik. Keluarlah teks notifikasi dari tim Kompasiana yang memberitahukan:
"Tambah 5 Konten Headline lagi untuk raih kesempatan menjadi Kompasianer Terverifikasi (Centang Biru)!
Baca info tentang Akun Terverifikasi di sini"
KABAR KOMPASIANA
Ada apresiasi dari Kompasiana terhadap pencapaian artikel ke-50 yang tayang hari ini. Saya sadar bahwa notifikasi tersebut adalah motivasi sekaligus tantangan untuk meningkatkan kapasitas kepenulisan Saya. Kompasiana hendak memfasilitasi proses level upgrade dari penulis "biasa-biasa" saja menjadi "Kompasianer Terverifikasi". Saya merasa karya Saya memiliki value kepada Kompasiana dan para pembaca.
Saya merenung sejenak tentang peristiwa yang baru saja melintas dalam kehidupan saya di awal hari ini. Saya menganggap ini pertanda baik, karena itu harus disikapi dengan baik pula. Ada apresiasi maka harus direspons dengan apresiasi juga. Menambah 5 konten Headline boleh jadi terasa berat dalam persaingan konten berkualitas para Kompasianer. Saya berprasangka baik dalam situasi ini, sehingga Saya memutuskan untuk menambah 5 konten berkualitas yang layak Headline.
Plot Twist
Keputusan inilah yang mengubah perspektif keikutsertaan saya di Kompasiana. Menulis di Kompasiana bukan lagi sekadar menyalurkan hobi menulis, tetapi menyebarkan pikiran-pikiran yang mengandung value kebaikan kepada publik, terutama untuk pembaca Kompasiana.
Momentum perubahan perspektif terhadap Kompasiana adalah bentuk nyata dari makna bersyukur yang terungkap secara spontan. Apresiasi terhadap konten-konten karya Saya selama ini adalah motivasi yang meningkatkan semangat dan komitmen menulis yang berkualitas. Apresiasi Kompasiana tersebut juga telah mengobati kekecewaan dan kecemasan saya sebelumnya.