Sultani
Sultani Freelancer

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Waspadai 4 Hal Ini Agar Rumah Aman Ditinggal Mudik

4 April 2024   21:07 Diperbarui: 6 April 2024   12:14 1277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Waspadai 4 Hal Ini Agar Rumah Aman Ditinggal Mudik
Ilustrasi mudik(SHUTTERSTOCK/Odua Image via kompas.com)

Meninggalkan rumah dalam kondisi kosong tanpa pengamanan dan pengawasan selama mudik memberikan kesempatan bagi pelaku kejahatan untuk melakukan tindakan mereka tanpa terganggu. Rumah-rumah yang ditinggalkan oleh pemiliknya ini menjadi target empuk bagi para pencuri. Mereka bisa memantau rumah-rumah yang sepi untuk melancarkan aksi pembobolan, mencuri barang-barang berharga seperti perhiasan, elektronik, dan lainnya.

Ilustrasi rumah kosong saat mudik yang rawan pencurian (Sumber: TVOnenews.com)
Ilustrasi rumah kosong saat mudik yang rawan pencurian (Sumber: TVOnenews.com)

Pelaku kejahatan bisa menggunakan kekosongan rumah sebagai kesempatan untuk membongkar pintu dan jendela agar bisa memasuki rumah secara paksa. Mereka akan menyasar barang-barang fisik yang berharga. Selain itu, para pencuri juga akan mencuri dokumen-dokumen penting atau data pribadi yang bisa digunakan untuk tujuan penipuan atau pencurian identitas.

Para pencuri bisa memanfaatkan informasi pribadi yang ditinggalkan di rumah untuk melakukan pemalsuan identitas, seperti pembukaan rekening bank palsu atau melakukan transaksi ilegal atas nama pemilik rumah yang sedang mudik.

Selain pembobolan, rumah-rumah kosong ini juga menjadi sasaran empuk bagi para pencuri. Kendaraan yang ditinggalkan di rumah kosong sangat rentan terhadap pencurian. Pelaku kejahatan bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk mencuri kendaraan bermotor seperti sepeda motor atau mobil. Bahkan, mereka juga bisa mencuri barang-barang berharga di dalam kendaraan.

Penting untuk diwaspadai juga terhadap potensi gangguan terhadap keamanan properti berupa pemusnahan properti seperti tindakan merusak atau membakar rumah-rumah yang ditinggalkan dalam upaya perampokan atau balas dendam.

2. Peningkatan Nilai Aset

Di akhir bulan Ramadan, umumnya masyarakat akan melakukan persiapan untuk merayakan Idul Fitri, termasuk dengan membeli barang-barang baru seperti perhiasan, pakaian, dan lain sebagainya. Peningkatan nilai aset ini dipicu oleh meningkatnya aktivitas ekonomi menjelang akhir Ramadan dan Idul Fitri, baik dalam bentuk pembelian barang dan jasa maupun dalam bentuk kegiatan bisnis lainnya. Peningkatan aktivitas ekonomi ini dapat menyebabkan kenaikan nilai aset barang secara keseluruhan.

Peningkatan nilai aset di rumah juga dapat menarik perhatian pelaku kejahatan, dan memotivasi mereka untuk mendapatkannya pada saat ditinggalkan oleh penghuninya ketika mudik.

Pada umumnya para pencuri rumah kosong yang mengincar barang bernilai tinggi didorong oleh motivasi keuntungan finansial. Pencuri bisa melihat peluang untuk mencuri barang-barang berharga seperti perhiasan, elektronik, dan uang tunai yang meningkat nilainya karena persiapan perayaan Idul Fitri.

Ilustrasi aset bernilai di rumah yang jadi sasaran pencuri (Sumber: Kompas.com)
Ilustrasi aset bernilai di rumah yang jadi sasaran pencuri (Sumber: Kompas.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun