Sultani
Sultani Freelancer

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Pilah Pilih Pertanyaan Lucu, Agar Basa-basi Tidak Merusak Mood Silaturahmi Lebaran

5 April 2024   21:18 Diperbarui: 5 April 2024   21:27 1662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pilah Pilih Pertanyaan Lucu, Agar Basa-basi Tidak Merusak Mood Silaturahmi Lebaran
Ilustrasi silaturahmi lebaran (Sumber: Solopos.com)

Ilustrasi momen basa-basi saat silaturahmi lebaran (Sumber: Beritasatu.com)
Ilustrasi momen basa-basi saat silaturahmi lebaran (Sumber: Beritasatu.com)

Oleh karena itu, penting untuk memperlakukan orang lain dengan sensitivitas dan mempertimbangkan bahwa tidak semua pertanyaan tersebut sesuai atau pantas untuk diajukan dalam konteks silaturahmi. Menunjukkan rasa hormat terhadap privasi dan perasaan orang lain merupakan hal yang sangat penting dalam interaksi sosial.

Basa-basi yang "menusuk hati" saat silaturahmi lebaran merupakan sesuatu yang umum terjadi di Indonesia, karena orang-orang ingin menunjukkan rasa perhatian dan kepedulian terhadap keluarga dan teman-teman mereka. Meski demikian, sensitivitas terhadap batasan privasi seseorang juga perlu dipertajam sehingga tidak menimbulkan ketersinggungan. Karena pertanyaan yang diajukan bisa terasa cukup pribadi atau sensitif bagi beberapa orang.

Pilah Pilih Materinya

Agar momen silaturahmi lebaran tetap hangat di indah, sebaiknya kita perlu memilah dan memilih materi pertanyaan basa-basi kepada saudara, terutama dengan mereka yang sudah lama tidak bertemu atau yang baru pertama kali ketemu. Materinya harus dipilah apakah sensitif dan langsung menyinggung perasaan, atau bisa diterima sebagai bagian dari dialog sosial yang biasa.

Pertanyaan tentang status perkawinan, seperti "kapan nikah"? sudah menjadi pola umum dalam dialog sosial, terutama di dalam keluarga sendiri. Meski demikian, pertanyaan seperti ini peelu dikontrol untuk mereka yang belum menikah atau memiliki masalah dalam hubungan asmara. Memang, dalam budaya tertentu, pertanyaan ini sudah dianggap sebagai bagian dari dialog sosial yang biasa, namun penting juga untuk menghormati perasaan orang lain agar tidak menjadi tekanan atau ketidaknyamanan dalam momen silaturahmi.

Ilustrasi dialog sosial sebagai bagian dari kegiatan silaturahmi lebaran (Sumber: Liputan6.com)
Ilustrasi dialog sosial sebagai bagian dari kegiatan silaturahmi lebaran (Sumber: Liputan6.com)

Berikutnya, pertanyaan tentang kehamilan dan keturunan, seperti "kapan dapat momongan"? atau "kapan nambah momongan"? perlu pertimbangan yang lebih matang, basa-basi tentang kehamilan dan memiliki anak adalah topik yang sangat sensitif bagi banyak orang. Beberapa orang mungkin menganggap pertanyaan ini sebagai intrusi ke dalam kehidupan pribadi mereka, terutama jika mereka mengalami kesulitan dalam hal tersebut.

Pertanyaan tentang pekerjaan juga dianggap terlalu "kepo" atau mau tahu saja urusan pekerjaan orang. "Kerja di mana sekarang"? merupakan pertanyaan yang terkadang bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman jika seseorang tidak memiliki pekerjaan saat ini atau sedang mengalami masalah di tempat kerja. Orang akan menilai pertanyaan seperti ini seolah ingin mengetahui lebih banyak dan lebih dalam tentang kehidupan seseorang.

Sejalan dengan pekerjaan, pertanyaan tentang keuangan juga bisa mengganggu suasana hangat dalam silaturahmi lebaran. Misalnya bertanya: "berapa gajinya"? "Udah punya rumah"? atau "mobilnya kok masih yang itu aja?" pasti akan membuat tidak nyaman kepada yang ditanya. Pertanyaan ini akan sangat sensitif bagi mereka menghadapi kesulitan keuangan atau merasa bahwa pertanyaan tersebut sudah terlampau jauh masuk ke rana pribadi mereka.

Pilah-pilih materi pertanyaan basa-basi menjadi perlu diperhatikan agar semua peserta silaturahmi tidak mearas diganggu wilayah privasinya dengan topik pertanyaan yang tidak terkontrol. Sebaiknya semua orang bisa membatasi diri dan mengetahui bahwa tidak semua orang yang bersilaturahmi pasti akan nyaman dengan pertanyaan basa-basi meskipun tujuannya sekadar bercanda atau menciptakan keakraban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun