Sultani
Sultani Freelancer

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Buras dan Gogos, Makanan Khas Lebaran Warisan Keluarga

7 April 2024   07:53 Diperbarui: 7 April 2024   07:55 2076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buras dan Gogos, Makanan Khas Lebaran Warisan Keluarga
Ilustrasi buras dan gogos makanan khas lebaran masyarakat Bugis-Makassar (Sumber: Pesonamandar.com)

Ilustrasi makan bersama keluarga ketika lebaran (Sumber: Tribunnews.com)
Ilustrasi makan bersama keluarga ketika lebaran (Sumber: Tribunnews.com)

Acara makan ini dimulai dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Bapak. Dilanjut dengan pengambilan makanan pertama dari Bapak, ibu, saya kemudian adik-adik, diilanjut hingga orang terakhir. Acara makan bersama di keluarga inti ini pun berlangsung dalam suasana akrab dan hangat. Semua boleh nambah mana yang disukai sampai kenyang atau makanannya habis.

Dan yang paling cepat habisnya adalah buras dan gogos, karena kedua makanan ini paling mudah dimakan dan sudah menjadi ciri makanan lebaran di keluarga kami.

Apa itu Buras dan Gogos?

Tentu Kompasianers ada yang penasaran tentang makanan lebaran yang sudah menjadi resep keluarga kami secara turun temurun ini. Dalam Ramadan bercerita 2024 hari 28 ini  saya akan paparkan sedikit tentang kedua makanan yang mirip dengan lontong karena terbuat dari beras dan dibungkus dengan daun pisang.

Buras dibuat dengan beras putih biasa, dimasukkan dibungkus dengan daun pisang sebak 2 lapis. Beras yang masih mentah diletakkan di atas daun pisang yang sudah dipotong sesuai ukuran porsi beras. Biasanya ukuran satu genggan tangan orang dewasa.

Beras ini dibungkus di dalam daun pisang yang utuh. Setelah terbungkus buras ini kemudian diletakkan lagi di atas daun pisang yang kedua dengan ukuran yang lebih lebar dan lebih tebal. Daun pisang lapis kedua ini berfungsi sebagai baju luar dari buras.

Ilustrasi buras Makassar (Sumber: Kompas.com)
Ilustrasi buras Makassar (Sumber: Kompas.com)

Buras biasanya dibuat pipih sehingga kelihat tipis dari luar. Biasanya buras-buras yang sudah dibungkus ini akan ditumpuk secara vertikal hingga lima biji lalu diikat dengan tali rafia menjadi satu.

Buras yang sudah diikat menjadi satu paket ini kemudian direbus hingga matang. Sekali rebus bisa mencapai 10 paket buras dalam panci berukuran sedang. Setelah matang buras akan ditiriskan sebelum dimasukkan ke dalam wadah penyimpanan. Diperlukan waktu hingga 20 menit untuk memastikan buras matang dengan sempurna.

Sementara gogos adalah makanan yang terbuat dari ketan putih atau kami menyebutnya beras pulut. Pertama-tama beras pulut direbus terlebih dahulu. Setelah matang, ketan akan ditiriskan dan ditunggu sampai dingin. Bahan dasar gogos yang sudah matang ini selanjutnya akan dipindahkan ke dalam daun pisang untuk dibungkus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun