Dialog Imajiner antara Hamba Pendosa dengan Allah SWT
Bismillah,
Berikut adalah dialog imajiner antara seorang hamba pendosa dan Allah swt. Dia ingin sekali bertaubat pada Allah atas dosa dan kesalahannya pada masa lalu. Untuk selanjutnya disingkat Pendosa.
Pendosa: Ya Allah, aku merasa sangat bersalah atas dosa-dosa yang telah aku lakukan. Aku merasa begitu jauh dari-Mu dan merasa tidak pantas untuk berbicara dengan-Mu. Namun, aku tahu bahwa hanya Engkau yang dapat mengampuni dosa-dosaku.
Allah SWT: Wahai hamba-Ku yang tercinta, tidak perlu merasa takut atau malu untuk bercakap-cakap dengan-Ku. Aku selalu dekat denganmu dan selalu mendengarkan doamu. Aku selalu siap untuk mengampuni dosa-dosamu jika kamu bertobat dengan tulus.
Pendosa: Ya Allah, aku benar-benar menyesal atas dosa-dosaku dan aku berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Aku ingin benar-benar berubah dan kembali pada jalan yang benar.
Allah SWT: Aku melihat bahwa kamu telah sadar akan kesalahanmu dan ingin berubah. Itu adalah tanda yang baik, hamba-Ku. Aku akan selalu membantumu dalam setiap langkahmu menuju kebaikan. Tetapi, kamu juga harus berusaha untuk memperbaiki diri sendiri dan menjauhi godaan dosa. Kamu harus bertekad untuk tidak melakukan dosa lagi dan mengikuti perintah-Ku.
Pendosa: Ya Allah, aku bersyukur karena Engkau selalu memaafkan hamba-Mu yang lemah ini. Aku berharap Engkau senantiasa memberikan aku kekuatan dan bimbingan untuk tetap berada di jalan-Mu yang lurus.
Allah SWT: Aku senang melihatmu mengakui kesalahanmu dan kembali pada jalan-Ku. Aku akan selalu memberikan kekuatan dan bimbinganmu dalam setiap langkahmu. Kamu hanya perlu bersabar dan mengandalkan-Ku sepenuhnya. Ingatlah, hamba-Ku, bahwa Aku selalu mencintaimu dan akan selalu menuntunmu pada jalan kebenaran.
Pendosa: Ya Allah, terima kasih atas kasih sayang-Mu yang tak terbatas pada hamba-Mu yang lemah ini. Aku merasa benar-benar terhibur dan diliputi oleh rasa aman ketika berbicara dengan-Mu. Terkadang, aku merasa tidak layak untuk menerima kebaikan-Mu yang melimpah, tetapi aku berharap Engkau tetap mengasihi hamba-Mu.
Allah SWT: Wahai hamba-Ku yang tercinta, aku selalu mengasihi setiap makhluk-Ku, tanpa terkecuali. Aku tidak membedakan antara orang baik atau buruk, orang kaya atau miskin, atau orang pintar atau bodoh. Aku selalu mencintai setiap hamba-Ku yang mencari keridhaan-Ku dengan tulus. Jangan merasa tidak layak, karena kamu adalah hamba-Ku yang istimewa dan bernilai.