Supli rahim
Supli rahim Dosen

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Syukuri Apa yang Ada, Hidup adalah Anugerah

6 April 2023   01:33 Diperbarui: 6 April 2023   01:38 1718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Pernyataan "syukuri apa yang ada hidup adalah anugerah" dapat diartikan bahwa kehidupan adalah suatu karunia atau anugerah yang harus disyukuri. Artinya, hidup merupakan sebuah keajaiban yang diberikan kepada kita, dan kita harus bersyukur atas karunia tersebut.

Dalam hidup, banyak hal yang bisa membuat kita merasa tidak puas dan tidak bahagia, seperti kesulitan finansial, masalah kesehatan, dan masalah hubungan sosial. Namun, jika kita memandang hidup sebagai suatu anugerah, kita akan lebih mampu mensyukuri apa yang kita miliki dan berfokus pada hal-hal positif yang dimiliki.

Menyadari bahwa hidup adalah anugerah juga dapat membantu kita menghargai waktu yang kita miliki dan memanfaatkannya sebaik mungkin. Kita harus memilih untuk hidup dengan penuh makna dan tujuan, serta menjadikan hidup ini sebagai suatu kesempatan untuk berkontribusi bagi kebaikan dan kemanusiaan.

Dalam Islam, konsep syukur sangat penting. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, "Dan (ingatlah), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih" (QS Ibrahim: 7). Oleh karena itu, sebagai umat Muslim, kita diajarkan untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita, termasuk nikmat kehidupan ini.

Nabi Muhammad contoh terbaik dalam bersyukur

Sebagai seorang Nabi dan Rasul, Nabi Muhammad SAW merupakan contoh terbaik dalam bersyukur kepada Allah SWT. Beliau selalu mensyukuri setiap nikmat yang diberikan Allah SWT kepadanya, baik yang besar maupun yang kecil. Berikut adalah beberapa contoh bagaimana Nabi Muhammad SAW bersyukur kepada Allah SWT:

Shalat Tahajud: Nabi Muhammad SAW seringkali bangun di malam hari untuk melaksanakan shalat tahajud, sebagai bentuk syukur dan rasa takut kepada Allah SWT.

Shalat Istikharah: Nabi Muhammad SAW selalu melakukan shalat istikharah sebelum melakukan suatu keputusan penting. Hal ini menunjukkan rasa syukur beliau kepada Allah SWT yang memberikan kesempatan untuk meminta petunjuk-Nya dalam segala urusan.

Sedekah: Nabi Muhammad SAW juga dikenal sebagai sosok yang sangat dermawan dan suka beramal shalih. Beliau selalu bersyukur atas rezeki yang diberikan Allah SWT kepadanya dengan memberikan sedekah kepada orang-orang yang membutuhkan.

Tawakkal: Nabi Muhammad SAW selalu mempercayakan segala urusannya kepada Allah SWT dan tawakkal kepada-Nya. Hal ini menunjukkan rasa syukur beliau kepada Allah SWT yang selalu memberikan pertolongan dan bantuan.

Bersyukur dalam segala keadaan: Nabi Muhammad SAW selalu bersyukur kepada Allah SWT dalam segala keadaan, baik dalam kesulitan maupun kemudahan. Beliau mengajarkan agar umat Muslim selalu bersyukur dalam segala hal dan tidak mengeluh.

Dari contoh-contoh tersebut, kita dapat belajar bahwa bersyukur kepada Allah SWT harus dilakukan dalam segala aspek kehidupan, baik dalam keadaan susah maupun senang. Dengan bersyukur, kita akan lebih merasa bahagia dan puas dengan apa yang kita miliki, serta merasa lebih dekat dengan Allah SWT.

Puasa sarana bersyukur pada Allah

Puasa merupakan salah satu ibadah yang dianjurkan dalam agama Islam dan menjadi salah satu sarana untuk bersyukur pada Allah SWT. Dalam puasa, umat Muslim menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Ibadah puasa dilakukan sebagai wujud ketaatan kepada Allah SWT dan sebagai sarana untuk membersihkan jiwa dan memperkuat ketakwaan.

Puasa juga merupakan sarana untuk bersyukur kepada Allah SWT karena dengan menahan diri dari makan dan minum, umat Muslim merasakan kekurangan dan kebutuhan mereka terhadap Allah SWT. Puasa mengajarkan kita untuk lebih bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepada kita sehari-hari, seperti makanan, minuman, dan kesehatan yang seringkali kita anggap sepele.

Selain itu, puasa juga mengajarkan kita untuk mengendalikan hawa nafsu dan menahan diri dari segala bentuk godaan yang mungkin mengganggu ketakwaan dan ibadah kita. Hal ini akan memperkuat rasa syukur kita kepada Allah SWT karena kita belajar untuk lebih menghargai nikmat yang diberikan Allah SWT dan menghindari hal-hal yang mungkin merugikan kita di dunia dan di akhirat.

Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa" (QS. Al-Baqarah: 183). Ayat ini menunjukkan bahwa puasa merupakan salah satu sarana untuk mencapai ketakwaan dan ketaatan kepada Allah SWT.

Dengan demikian, puasa bukan hanya sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga menjadi sarana untuk mengasah keimanan, ketakwaan, dan rasa syukur kepada Allah SWT.

Selamatlah kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun