Supli EffendiRahim
Supli EffendiRahim Penulis

Orang biasa yang ingin jadi orang baik di mata Allah

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Belajar dari Keikhlasan dan Kesabaran Nabi Ayub as

29 April 2021   12:03 Diperbarui: 29 April 2021   12:06 3187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Semua kita terutama kaum muslimin pasti pernah dengar, membaca sejarah para nabi, salah satunya nabi Ayub. Nabi Ayub terkenal karena keikhlasannya dan kesabarannya menerima musibah dari Allah swt. Beliau terkena musibah dalam bentuk kehilangan harta, kehilangan nyawa anak-anaknya dan kehilangan kesehatan. Tulisan ini memaparkan pelajaran berharga tentang kisah nabi Ayus as yang sabar dan ikhlas.

Hidup penuh kenikmatan

Selama kurun waktu 20 tahun setelah menikah nabi Ayub terkenal di mana-mana karena nikmat yang Allah anugerahkan luar biasa. Hartanya banyak,istrinya cantik dan soleha, anaknya banyak dan dia beserta keluarganya semua dalam keadaan sehat.Anak nabi Ayub pada masa ini 12 orang laki-laki.

Nabi Ayub dianugerahi kebun bermacam-macam kokoditi teruatama berbagai macam pohon buah. Dia juga mempunyai ladang ternak yang bermacam-macam. Pendek kata nabi Ayub bahagia, sejahtera dan sehat.

Sebagai nabi, Ayub banyak berdakwah. Mengajak taat kepada Allah ke sana kemari.

Musibah beruntun

Sejak kecil sampai umur 50 tahun nabi Ayub bahagia bersama keluarganya. Tidak ada musibah yang berarti. Kondisi sebaliknya berubah 180 derajat ketika dia menginjak usia 51 tahun. Banyak musibah dialami oleh nabi Ayub, berupa hilangnya kesehatannya yang selama ini tanpa ada masalah, hilangnya anak-anak yang jumlahnya lusinan dan hilangnya harta yang selama ini menimpa.

Hari pertama, nabi Ayub mengalami sakit yang mengerikan. Kulitnya melepuh lalu bernanah. Akibat sakitnya itu seluruh badannya bernanah dan rambutnya rontok. Penyakit ini terkenal sebagai penyakit menular. Tak lama seantero negeri mengtahui keadaan nabi Ayub.

Hari kedua, ketika istrinya sedang memberi makan ke 12 anak-anaknya terjadi musibah berubah angin kencang sehingga atap dan plafonnya menimpah anak-anaknya sehingga seluruh anaknya meninggal.

Hari ketiga, terjadi wabah hama dan badai sehingga seluruh ternak dan kebun-kebunnya mati dan kebunnya hancur. Atas kuasa Allah penduduk sekitar tidak mengalami musibah seperti yang dialami nabi Ayub.

Setelah ditimpa musibah yang bertubi-tubi itu keadaan nabi Ayub berubah 180 derajat. Badannya sakit parah, harta habis dan dia terusir jauh diperbatasan negeri karena orang di negerinya tak sudi nabi Ayub tinggal di tempat mereka.

Konon siapa yang sumber musibah pada nabi Agub?

Banyak ulama yang menceritakan pada penulis bahwa sakitnya nabi Ayub adalah akibat syiriknya syaithan pada nabi Ayub. Sekumpulan iblis menghadap dan memohon kepada Allah agar menguji nabi Ayub. Menurut Iblis bahwanabi Ayub itu gigih berdakwah, taat beribadah karena dia berharta, sehat, berkeluarga yang banyak dan sehat.

Kata pasukan Iblis, wahai tuhan kami, kami mohon Engkau ujin iman dan keikhlasan nabi Ayub. Dia itu taat padaMu karena hartanya banyak, sehat, dan keluarganya.  Jika tanpa harta, sakit dan banyak anak maka dia akan jadi malas beribadah, malas berdakwah. Allah mengilhamkan tanda persetujuannya kepada pasukan iblis untuk menguji iman dan keikhlasan nabi Ayub. 

Ajaibnya nabi Ayub tidak menyalahkan iblis sebagai penyebab musibah-musibah yang menyimpanya. Dia tetap meyakini bahwa aemua musibah adalah dari Allah. Dengan begitu Allah makin kagum dengan ketabahan dan kesabaran serta keikhlasan nabi Ayub.

Nabi Ayub dianugerahi istri soleha

Pada saat nabi Ayub jatuh miskin, sakit parah ada istri yang rela berkorban dan setia mendampingi. Istrinya dengan sabar merawat nabi Ayub. Tidak peduli cibiran orang dan dia mencari nafkah semampu dia.

Suatu hari Istri Ayub bertanya. Wahai nabi Allah, kenapa kau tidak berdoa kepada Allah mohon kesembuhan. Engkau sudah lama tidak berdakwah. Lihatlah sikap istri nani ini bukan persoalan sakit yang dia khawatirka  tetapi persoalan tanpa berdakwah yang dia risaukan.

Nabi Ayub bertanya kepada istrinya, sudah berapa tahun dia sakit. Istrinya menjawab sudah 18 tahun.

Berapa lama kita sehat dan bahagia? Istrinya menjawab 20 tahun.

Maka nabi Ayub memberi tahu istrinya bahwa dia malu untuk mengeluh memohon kesembuhan marena dia memperoleh nikmat yang banyak sampai dia sakit dan kekurangan harta.

Nabi Ayub berdoa

Dia berdoa dengan sopan tanpa meminta kesembuhan. Kenapa? Karena dia yakin Allah tahu keadaannya. Berikut firman Allah di dalam alquran.

Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya, "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang." Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah," (Q.S Al-Anbiya: 83-84).

Kesembuhan yang ajaib

Nabi Ayub diperintahkan Allah untuk menghentamkan kakinya pada tanah di bawah tempat tidurnya. Dari hentaman kakinya itu keluarlah air mata air yang banyak. Nahi Ayub mandi dan minum air tersebut. Sejak itu ia sembuh dengan kesembuhan yang ajaib. Badan nabi Ayub lebih mulus dari sebelum sakit.Dia juga lebib sehat dari  sebelumnya.

Dengan seketika Allah mengabarkan kepadape duduk negeri bahwa nabi Ayub kembali swhat jauh lebih sehat dari sebelumnya. Maka semua rakyat negeri itu bergembira dan mengumpulkan hadiah untuk nabi Ayub.

Sejak itu nabi Ayub memperoleh kekayaan lebih banyak dari sebelum dia sakit. Isterinya juga melahirka  kembali dan selalu lahir kembar. Konon anak nabi Ayub menjadi 24 orang, lebih banyak dari jumlah anaknya sebelum dia sakit.

Selamat berpuasa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun