Syaefudin Zuhri
Syaefudin Zuhri Guru

Menulis adalah cara berekspresi secara gradual untuk menuangkan pemahaman yang sudah ditimba dari guru dan pengalaman

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

PUASA SEBAGAI PERISAI DIRI

25 Maret 2024   15:06 Diperbarui: 25 Maret 2024   15:17 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PUASA SEBAGAI PERISAI DIRI
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Allah menciptakan mahluk berbagai macam jenis, manusia, hewan, jin , dan mungkin masih banyak lagi jenis ciptaan Allah yang belum terjamak oleh pengetahuan manusia. Pada dasarnya pemahman itu sendiri dibangun dari dasar penggalian dan penemuan yang ada pada sekeliling kehidupan manusia.

Manusia menjadi mahluk yang sangat spesial dan sangat diperhatikan oleh Allah, Berdasarkan ayat-ayat yang termaktub dalam Al-Qur`an, istilah manusia kurang lebih disebut 70 sampe 73 kali , diantaranya: An-Nas, Al- Insan, Al-Basyar, Ins dan Bani Adam, hal ini menunjukan bahwa manusia adalah mahluk yang sangat di perhatikan oleh Allah swt.

Manusia adalah ciptaan yang paling sempurna dalam bentuknya, anggota badan yang saling berpasangan, dan satu sama lain saling berkaitan, berdasarkan Q.S At-Tin 4 :

Artinya : Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.

Ayat diatas menunjukan manusia sangat diperhatikan oleh Allah swt, dalam hal ini manusia perlu bersyukur kepada Allah atas segala ni`mat yang telah dianugrahkan. Manusia diciptakan dari laki-laki dan perempuan, bersuku-suku dan berbangsa-bangsa, hal ini membuktikan bahwa Allah menciptakan manusia berbeda-beda baik cara berpikir dan cara bersikap, perbedaan ini agar manusia mampu saling mengenal, hemat penulis perbedaan yang menjadi bagian dari skenario tuhan merupakan rahmat bagi manusia agar menjadi mahluk yang bisa mengoptimalkan kelebihan yang ada di manusia itu sendiri.

Manusia ada yang beriman dan tidak beriman, beriman dan tidak beriman hakikatnya sudah ditentukan di zaman azzali oleh Allah swt, manusia beriman adalah manusia yang mampu mengaplikasikan keimanannya untuk mengabdikan diri kepada sang khaliq, mengabdikan diri artinya segala aspek kehidupan tunduk patuh dengan aturan yang ditentukan oleh Allah swt, seperti halnya sholat, puasa, haji dan ibadah-ibadah lainya.

Ibadah puasa merupakan perintah Allah yang diwajibkan sebelum umat nabi Muhammad saw, hal ini berdasarkan ayat Al-Qur'an yang memerintahkan orang beriman untuk berpuasa, Q.S Al-Baqarah 183

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Ayat di atas menjelaskan bahwa puasa adalah ibadah yang sudah diwajibkan sebelum umat nabi Muhammad saw, yang artinya puasa merupakan ibadah yang sangat luar biasa, pada umumnya sesuatu yang dikerjakan kemudian diteruskan berarti mempunyai esensi yang bernilai spritual tinggi. Analoginya ketika induk ayam akan menetaskan telurnya, butuh waktu untuk induknya berpuasa kurang lebih selama 21 hari, begitu juga kepompong ketika ingin menjadi kupu-kupu dan terbang berbentuk indah membutuhkan puasa yang cukup lama. Maka dari itu ayat diatas mempunyai esensi spritual yang tinggi, orang yang berpuasa menjadikan pribadinya bersih dan lebih takut kepada Allah swt.

Puasa hakikatnya membersihkan dari segala sifat kejelakan dan keburukan, berdasarkan hadits nabi Muhammad saw : "Puasa adalah perisai". Yang artinya puasa sebagai benteng orang yang beriman agar tidak keluar dari jalan syariat rasulullah, dalam hadits lain dijelaskan bahwa puasa adalah sebagai perisai selagi tidak merusaknya, esensi puasa dapat dirasakan apabila orang yang berpuasa mampu mengikuti semua prosedur yang berkaitan tentang puasa.

Pada dasarnya Allah swt mewajibkan puasa kepada orang yang beriman agar merasakan betapa pedihnya orang yang tak bisa makan karena tidak ada yang dapat dimakan, bukan hanya itu saja diatas sudah dijelaskan bahwa puasa merupakan benih ibadah yang sangat luar biasa untuk selalu dipupuk dengan amaliyah-amaliyah yang ada pada bulan puasa agar berbuah taqwa, karena dengan taqwa manusia akan terselesaikan semua problematika kehidupannya, keraguan hidup, kebuntuan hidup, angan-angan dan harapan hanya mampu diselesaikan dengan kita bertaqwa kepada Allah swt.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun