Syaefudin Zuhri
Syaefudin Zuhri Guru

Menulis adalah cara berekspresi secara gradual untuk menuangkan pemahaman yang sudah ditimba dari guru dan pengalaman

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

PUASA SEBAGAI PERISAI DIRI

25 Maret 2024   15:06 Diperbarui: 25 Maret 2024   15:17 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PUASA SEBAGAI PERISAI DIRI
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Puasa adalah obat yang sangat mujarab, orang yang berpuasa dan mampu menjaga puasanya adalah orang yang berhak mendapatkan gelar taqwa, dengan catatan bukan hanya menahan makan dan minum saja, akan tetapi mampu menjaga semua panca inderanya tidak bermaksiat kepada Allah swt, Rasulullah bersabda :

"Sesungguhnya puasa bukan hanya menahan makan dan minum, akan tetapi puasa adalah menahan kemaksiatan dan pelanggaran"

Orang yang tidak mampu menjalankan puasa dalam syariat islam tidak dipermasalahkan, dengan catatan ketidakmampuannya dilatarbelakangi hal-hal yang dapat dimaklumi oleh syar'i, seperti halnya: orang yang bekerja keras, orang hamil yang khawatir terhadap bayinya, orang menyusui, musafir dan hal-hal lainya. Di dalam Islam ada istilah rukhsoh/ dispensasi dalam menjalankan syariat Islam, hal ini meunjukan bahwa Islam yang sangat bertoleran terhadap syariat yang diwajibkan kepada umatnya. Jalaludin Abdurrahman berpendapat rukhsoh bisa dilakukan dengan dilatarbelakngi beberapa hal, diantaranya :

  • Musafir ; Orang yang sedang bepergian boleh tidak melaksanakan sholat jum'at dan diganti dengan sholat dzuhur, dengan catatan shafarnya tidak untuk maksiat melainkan shafar syar`i, dan jaraknya menurut ulama syafii antara 80-90 KM.
  • Maridh : dalam kondisi sakit memperbolehkan seseorang sholat dengan tayamum sebagai ganti wudhu, boleh sholat dengan duduk dll
  • Al-Usru (kesulitan)  : Dalam kondis ini seseorang boleh mealaksanakan sholat dengan pakain najis, disebabkan tidak ada lagi selain pakaian yang najis.
  • An-Nisyan (lupa) : sesorang tidak dianggap batal puasanya apabila dia makan dan minum tapi dalam keadaan lupa bahwa dia sedang berpuasa.

Dengan demikian menjelaskan bahwa Islam adalah agama yang tidak memberatkan pemeluknya, puasa tidak makan dan minum selama seharian penuh pada dasarnya manusia mampu menjalankannya.

Puasa adalah perisai bagi orang yang beriman dari tipu daya syaitan, dan menjadi alat pembersih rohani, dan membentuk pribadi yang amanah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun