Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Dosen

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Melangkah dalam Kedalaman Ramadan 1445 H

9 Maret 2024   08:42 Diperbarui: 9 Maret 2024   08:47 1317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melangkah dalam Kedalaman Ramadan 1445 H
Menyambut Ramadan 1445 H. (Freepik/pikisuperstar)

Memperdalam Spiritualitas dan Kebaikan

Ramadan 1445 Hijriah adalah momen yang sangat istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. 

Sebagai muslim, kita semua merasa penting untuk menyoroti betapa pentingnya menyambut bulan suci ini dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. 

Ramadan bukanlah sekadar bulan berpuasa semata, tetapi juga merupakan waktu yang sangat berharga untuk memperdalam hubungan kita dengan Allah SWT, memperbaiki diri, dan memperkuat ikatan sosial antar sesama umat manusia.

Menghidupkan semangat Ramadan 1445 H tidak hanya tentang menahan lapar dan haus dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. 

Lebih dari itu, kita harus memahami bahwa puasa Ramadan merupakan sebuah ibadah yang memiliki dimensi spiritual yang dalam. 

Dalam surah Al-Baqarah ayat 183, Allah SWT berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." 

Puasa bukanlah sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga menuntut kesadaran akan keberadaan Allah dalam setiap aspek kehidupan kita.

Ramadan 1445 H adalah kesempatan bagi kita untuk merenung, memperbaiki diri, dan memperkuat ikatan dengan sesama manusia. 

Melalui puasa, kita diajak untuk menahan hawa nafsu dan mengendalikan emosi, sehingga tercipta kesadaran akan pentingnya bersikap sabar, penuh kasih, dan toleran terhadap sesama. 

Dengan demikian, di tengah-tengah kesibukan dan dinamika kehidupan modern, Ramadan hadir sebagai oase spiritual yang memberikan kesempatan bagi kita untuk meraih kedamaian batin dan kedekatan dengan Allah SWT.

Meningkatkan Kepedulian Sosial dan Kebajikan Manusia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun