Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Dosen

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menjauhi Hedonisme Selama Ramadan

20 Maret 2024   16:00 Diperbarui: 21 Maret 2024   08:35 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjauhi Hedonisme Selama Ramadan
Ilustrasi menjauhi hedonisme. (Freepik.com)

Ayat ini mengingatkan umat Islam untuk menjaga keseimbangan dan tidak berlebih-lebihan, termasuk dalam makan, minum, dan berpakaian, yang semua bisa menjadi bagian dari perilaku hedonistik.

Surah Taha (20:81), "Makanlah sebagian yang baik-baik dari rezeki yang telah Kami anugerahkan kepadamu. Janganlah melampaui batas yang menyebabkan kemurkaan-Ku akan menimpamu. Siapa yang ditimpa kemurkaan-Ku, maka sungguh binasalah dia." 

Ayat ini menegaskan tentang pentingnya moderasi dan menghindari berlebih-lebihan.

2. Dalil dari hadis

Dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang anak Adam memenuhi suatu kantung yang lebih buruk dibanding perutnya. Bila tidak ada pilihan, maka cukuplah baginya sepertiga dari perutnya untuk makanan, sepertiga lainnya untuk minuman dan sepertiga lainnya untuk nafasnya." (HR. Ahmad, Abu Dawud, An Nasai). 

Hadis ini mengajarkan tentang pentingnya moderasi dalam makan, yang juga bisa diterapkan dalam konteks menghindari hedonisme.

Hadis dari Umar bin Khattab RA, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada niat, dan sesungguhnya setiap orang hanya akan mendapatkan apa yang telah diniatkannya." (HR. Bukhari dan Muslim). 

Meskipun hadis ini tidak secara langsung berbicara tentang hedonisme, ia menekankan pentingnya niat dalam segala tindakan, termasuk menjalankan ibadah puasa dengan niat yang tulus bukan untuk kesenangan duniawi.

Jadi, ajaran dalam Alquran dan hadis menekankan pentingnya kesederhanaan, moderasi, dan fokus pada spiritualitas daripada kenikmatan material atau duniawi, khususnya selama bulan Ramadan. 

Ini berarti menjauhi perilaku hedonistik dan berusaha mencapai ketakwaan dan pemurnian diri.

Menghindari Hedonisme dan Meningkatkan Spiritualitas selama Ramadan

Menghindari praktik hedonisme selama Ramadan memerlukan komitmen untuk fokus pada spiritualitas dan pengendalian diri. Berikut beberapa langkah praktis yang dapat membantu:

1. Tetapkan Niat yang Kuat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun