Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.
Toleransi Itu Bikin Hidup Lebih Seru dan Penuh Warna, Ini Cerita Hidupku!
Kita saling respect dan menghargai, dan itu yang bikin pergaulan kita makin kaya.
Pas kuliah S2, ada tiga temen dari 15 orang yang berbeda agama, nggak ada sesuatu cerita toleransi karena aku sibuk banget kerja waktu itu.
Nah, pas kuliah S3, dari enam orang sekelas, ada dua temen cewek yang beda agama.
Serunya itu malah mereka yang pertama kali ngajak bukber di sebuah hotel di Kota Malang.
Aku juga punya grup WA buat temen-temen SMP dan kuliah.
Di situ, kita bebas berinteraksi tanpa ada yang ngerasa tersinggung atau terganggu.
Semua berjalan dengan asik, saling sapa dan ngucapin selamat di hari raya masing-masing.
Nah, dari SD sampai kuliah, cerita toleransi ini kayak ngasih liat kalau beda-beda tapi tetap satu jua.
Pas bulan Ramadan kayak gini, temen-temen non-muslim aku waktu sekolah atau kuliah dulu, selalu penuh perhatian, nggak makan atau minum di depan kita yang lagi puasa.
Itu loh, bentuk toleransi yang simple tapi meaningful banget.
So, intinya toleransi itu bisa dimulai dari hal kecil, dari menghargai perbedaan, dan bikin hidup kita jadi lebih berwarna.