Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Dosen

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Pertanyaan Apa Jawabannya Apa, Yuk Bikin Bingung si Penanya!

5 April 2024   14:06 Diperbarui: 5 April 2024   14:07 2584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertanyaan Apa Jawabannya Apa, Yuk Bikin Bingung si Penanya!
Ilustrasi penukaran uang pecahan. (Dokumen pribadi)

Setiap kali Lebaran tiba, kita sering dihadapkan pada serangkaian pertanyaan yang terdengar seperti lagu tahunan. Mulai dari "Kapan nikah?", "Kapan punya anak?", hingga "Kapan kerja?" - pertanyaan-pertanyaan ini seolah menjadi menu wajib yang disajikan oleh kerabat di setiap silaturahmi. Meskipun seringkali pertanyaan ini muncul dengan niat baik, tidak jarang membuat kita merasa tidak nyaman, bahkan jengkel.

Namun, mengingat suasana Lebaran yang seharusnya menjadi momen kegembiraan dan pererat tali silaturahmi, menjawab pertanyaan tersebut dengan nada kesal tentunya bukan pilihan bijak. Lantas, bagaimana cara terbaik untuk menghadapi situasi ini? Jawabannya sederhana: dengan humor.

Bayangkan saja, ketika ditanya "Kapan nikah?", dengan santai kita menjawab, "Nanti, setelah aku menyelesaikan misi rahasia untuk pemerintah." Atau ketika pertanyaan "Kapan punya anak?" muncul, balas dengan "Sedang menunggu kiriman dari si Bangau, sepertinya lagi macet di tol langit." Jawaban-jawaban seperti ini tidak hanya akan membuat suasana menjadi lebih cair, tapi juga memberi kesan bahwa kita tidak terlalu menganggap serius pertanyaan yang sebenarnya bisa menjadi sensitif tersebut.

Tidak perlu baru, yang penting jumlahnya. (Dokumen pribadi)
Tidak perlu baru, yang penting jumlahnya. (Dokumen pribadi)

Selain membuat suasana menjadi lebih menyenangkan, jawaban-jawaban kreatif dan tidak terduga ini bisa menjadi cara untuk mengalihkan pembicaraan dari topik yang mungkin kita anggap terlalu pribadi atau bahkan menjengkelkan. Dengan cara ini, kita tidak hanya berhasil menjaga suasana hati tetap baik, tapi juga memberikan pelajaran kepada penanya bahwa tidak semua pertanyaan perlu dijawab dengan serius.

Pada akhirnya, Lebaran adalah tentang bersama-sama dalam kebahagiaan dan kehangatan keluarga. Dengan memilih untuk merespon dengan humor dan kecerdasan, kita tidak hanya menjaga suasana hati tetap positif, tapi juga mengingatkan semua orang bahwa kebahagiaan dan kehangatan itulah esensi sebenarnya dari perayaan ini. Jadi, mari kita hadapi pertanyaan-pertanyaan Lebaran tahun ini dengan senyuman dan jawaban yang akan membuat penanya tersenyum bingung.

Petugas teller lagi hitung duit, jangan diganggu. (Dokumen pribadi)
Petugas teller lagi hitung duit, jangan diganggu. (Dokumen pribadi)
Berikut 10 pertanyaan dan jawaban 'lucu' yang bisa jadi referensi nanti, silakan dimodifikasi suka-suka:

1. "Kapan nikah?"

  • "Nunggu undangan dari kamu, nih. Jangan lupa kasih tau tanggal lahir anak pertamamu, biar aku bisa atur jadwal nikahku pas ulang tahun anakmu."
  • "Tunggu aku bisa membedakan antara cinta dan nafsu. Kalau bisa bedakan, baru deh nikah."

2. "Kapan punya anak?"

  • "Masih dalam proses upload. Sayangnya, sinyal di kamar rumahku lemah, jadi ya lambat."
  • "Masih menunggu saat di mana aku tidak tertawa saat aku bilang ke kalian 'aku suka makan jengkol dan aku baru saja kentut'."

3. "Kapan nambah anak lagi, kok cuma dua?"

  • "Kami lagi menunggu update aplikasi versi terbaru dari istriku. Katanya fitur-fiturnya lebih canggih!"
  • "Kami sedang menunggu dua anakku berjanji tidak akan berebut dan memecahkan layar handphone mamanya lagi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun