Iklan Sirup, Gangguan Mata, dan Ngopi Dulu
Cerita pertama
Anak dan ibunya sedang berbincang-bincang di ruang tamu saat anak tiba-tiba mengeluarkan sebuah pernyataan.
"Bu... sepertinya sebentar lagi bulan puasa ya?" ujar anak.
Ibu terkejut dan bertanya, "Kok kamu tau? Dikasih tau Bu guru di sekolah ya?"
Anak menjawab, "Nggak koq Bu... Bu guru nggak ngasih tau apa-apa."
Ibu mengangguk, "Lha...kamu tau dari mana kalo gitu?"
Anak tersenyum, "Dari TV, itu... sebentar-sebentar iklan sirup, tahun kemarin juga gitu..."
Ibu terdiam sejenak, kemudian tertawa, "O alah... "
Anak menjawab sambil tertawa, "Iya Bu, karena iklannya selalu muncul setiap tahun sebelum bulan puasa!"
Ibu hanya bisa menggelengkan kepala sambil tersenyum.
Cerita kedua
Saat itu dokter sedang sibuk memeriksa pasien yang datang dengan berbagai keluhan. Tiba-tiba seorang pria tua masuk ke dalam ruangan dan meminta untuk memeriksa matanya.
"Dok... Saya mau periksa mata saya," ujarnya.
Dokter pun bertanya, "Apa keluhannya pak?"
"Ini sepertinya penyakit tahunan," jawab pria tua tersebut.
"Dokter terlihat bingung dan bertanya lagi, "Maksudnya gimana? Kok penyakit tahunan?"
"Iya dok... Mata saya ini mengalami gangguan penglihatan tapi hanya muncul setahun sekali," lanjut pria tua tersebut.
Dokter pun semakin penasaran dan bertanya lagi, "Kok bisa.... Emang gejalanya seperti apa?"
"Pasien menjelaskan, "Kejadiannya hanya bulan puasa saja. Kalo pas puasa mata saya jadi nggak normal. Kalo lihat kecoa seperti melihat kurma, kalo lihat upil seperti melihat kismis, dan kalo lihat sabun sunlight seperti lihat sirup Marjan."
"Sudah basi joke nya. Sana pulang... Jangan ganggu saya kerja. He he he," ujar dokter sambil tertawa.
Cerita Ketiga
Sore itu Rani sedang jalan-jalan sambil menunggu waktu berbuka puasa. Ketika melewati depan rumah Arman, Rani melihat Arman sedang duduk di teras rumahnya.
Arman: Rani, mau kemana? Ayo singgah dulu ke rumahku.
Rani: Oke deh, saya juga hanya jalan-jalan saja.
Arman: Tidak ada tujuan pasti ya? Menunggu waktu berbuka puasa?
Rani: Betul, saya juga ingin memanfaatkan waktu sebelum berbuka.
Arman: Mari kita minum kopi dulu sambil menunggu waktu berbuka. Masih ada waktu yang cukup lama.
Rani: Wah, ide bagus. Terima kasih banyak ya, Arman.
Arman: Sama-sama. Ingat, jangan lupa berbuka puasa tepat waktu ya.
Rani: Iya, tentu saja.