Menyinergikan Tridharma Kehidupan: Keseimbangan antara Kerja, Kehidupan, dan Ibadah
"Sesungguhnya Allah mencintai apabila seseorang melakukan suatu pekerjaan, dia mengerjakannya dengan itqan (sempurna)." (HR. Baihaqi)
Kedua, tetapkan prioritas dengan bijaksana. Setiap individu memiliki kebutuhan dan tanggung jawab yang berbeda. Sebagai seorang Muslim, ibadah kepada Allah harus menjadi prioritas utama sebagaimana firman Allah dalam QS Al-Bayyinah ayat 5:
"Padahal mereka hanya diperintah untuk menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus."
Kemudian, sesuaikan pekerjaan dan kehidupan pribadi sesuai dengan kebutuhan dan tanggung jawab masing-masing.
Ketiga, jangan lupa untuk selalu memohon pertolongan kepada Allah. Dalam QS Al-Baqarah ayat 153, Allah berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu."
Dengan bersandar kepada Allah dan selalu mengingat-Nya, kita akan mendapatkan kekuatan dan petunjuk untuk menjalani kehidupan dengan seimbang.
Keempat, manfaatkan teknologi dengan bijak. Di zaman serba digital ini, teknologi dapat menjadi alat yang sangat membantu dalam mengatur waktu dan aktivitas kita. Aplikasi penjadwalan, pengingat, dan alat bantu lainnya dapat digunakan untuk memaksimalkan produktivitas dan efisiensi sesuai dengan hadits Rasulullah,
"Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya, dan beramallah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati esok hari." (HR. Ibnu Asakir)
Terakhir, jangan lupa untuk selalu mengevaluasi diri secara berkala. Periksa kembali apakah keseimbangan antara kerja, kehidupan pribadi, dan ibadah telah tercapai. Jika belum, lakukan penyesuaian yang diperlukan dengan rendah hati dan tekad yang kuat sebagaimana sabda Nabi Muhammad,
"Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada seorang mukmin yang lemah." (HR. Muslim)