Syahrial
Syahrial Guru

Guru yang masih belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menyinergikan Tridharma Kehidupan: Keseimbangan antara Kerja, Kehidupan, dan Ibadah

23 Maret 2024   00:01 Diperbarui: 23 Maret 2024   00:01 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyinergikan Tridharma Kehidupan: Keseimbangan antara Kerja, Kehidupan, dan Ibadah
Dokumen Kibik Leadership 

"Sesungguhnya Allah mencintai apabila seseorang melakukan suatu pekerjaan, dia mengerjakannya dengan itqan (sempurna)." (HR. Baihaqi)

Kedua, tetapkan prioritas dengan bijaksana. Setiap individu memiliki kebutuhan dan tanggung jawab yang berbeda. Sebagai seorang Muslim, ibadah kepada Allah harus menjadi prioritas utama sebagaimana firman Allah dalam QS Al-Bayyinah ayat 5: 

"Padahal mereka hanya diperintah untuk menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus."

Kemudian, sesuaikan pekerjaan dan kehidupan pribadi sesuai dengan kebutuhan dan tanggung jawab masing-masing.

Ketiga, jangan lupa untuk selalu memohon pertolongan kepada Allah. Dalam QS Al-Baqarah ayat 153, Allah  berfirman: 

"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu."

Dengan bersandar kepada Allah dan selalu mengingat-Nya, kita akan mendapatkan kekuatan dan petunjuk untuk menjalani kehidupan dengan seimbang.

Keempat, manfaatkan teknologi dengan bijak. Di zaman serba digital ini, teknologi dapat menjadi alat yang sangat membantu dalam mengatur waktu dan aktivitas kita. Aplikasi penjadwalan, pengingat, dan alat bantu lainnya dapat digunakan untuk memaksimalkan produktivitas dan efisiensi sesuai dengan hadits Rasulullah, 

"Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya, dan beramallah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati esok hari." (HR. Ibnu Asakir)

Terakhir, jangan lupa untuk selalu mengevaluasi diri secara berkala. Periksa kembali apakah keseimbangan antara kerja, kehidupan pribadi, dan ibadah telah tercapai. Jika belum, lakukan penyesuaian yang diperlukan dengan rendah hati dan tekad yang kuat sebagaimana sabda Nabi Muhammad, 

"Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada seorang mukmin yang lemah." (HR. Muslim)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun