Syahrial
Syahrial Guru

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menyoal Tradisi Takbiran yang Lebih Baik dan Bermakna

9 April 2024   16:14 Diperbarui: 9 April 2024   16:28 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyoal Tradisi Takbiran yang Lebih Baik dan Bermakna
Dokumen Merdeka.com

Namun di sisi lain, mengadopsi metode takbiran bergerak juga penting agar pesan dan euforia kemenangan bisa menjangkau lebih luas hingga masyarakat perkotaan. Kuncinya adalah melakukan sinergi antara kedua tradisi ini dengan perencanaan dan pengawasan yang ketat dari pihak yang berwenang. Pemerintah daerah, kepolisian, dan pemuka agama perlu duduk bersama untuk menyusun aturan pelaksanaan takbiran bergerak.

Masjid dapat mengkoordinir rute dan waktu pelaksanaan pawai takbiran bergerak agar tertib dan tidak melanggar aturan lalu lintas serta tidak mengganggu masyarakat sekitar. Peserta pawai juga perlu diberikan edukasi terkait etika dalam mengumandangkan takbir di jalanan seperti tidak berteriak berlebihan atau menggunakan pengeras suara sekeras mungkin yang bisa menganggu ketentraman warga. Tak kalah penting, aspek keselamatan seperti tertib berlalu lintas dan menjaga kebersihan lingkungan dari sampah harus diutamakan. 

Prinsip silaturahmi, saling menegur dan mengingatkan sesama umat juga menjadi kunci suksesnya sinergi ini. Apabila ada pelaksanaan yang dinilai melanggar aturan atau kurang baik, masyarakat juga harus giat mengingatkan dengan cara yang bijak dan santun.  

Penutup

Di akhir tulisan ini, penulis berharap agar segenap lapisan masyarakat Muslim di Indonesia bisa menyikapi perbedaan cara melaksanakan takbiran dengan bijak dan tidak mudah terprovokasi. Yang terpenting adalah tetap menjaga kekhidmatan dan kebersamaan di hari yang mulia ini. Saling mengingatkan dengan cara yang baik dan tidak saling menjatuhkan. 

Dengan mensinergikan dua tradisi di atas, insya Allah takbiran akan dapat bermakna baik ketika dijalankan secara bersama-sama di masjid maupun melibatkan pawai bergerak di jalanan. Semoga momentum Idul Fitri ini bisa membawa kedamaian dan kebahagiaan bagi kita semua. 

Wallahu a'lam bisshawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun