Beberapa Tips untuk Tetap Sehat dan Fit Selama Berpuasa
Beberapa orang yang sedang berpuasa -termasuk diri saya sendiri- cenderung merasa malas dan lemas, bahkan untuk sekadar bangun dari tempat tidur saja bokong saya seperti ditarik oleh magnet raksasa. Berat sekali. Pagi tadi saya malah bangun pukul setengah sembilan. Padahal seharusnya saya sudah masuk kerja pukul delapan. Hal ini juga menular ketika saya berada di tempat kerja. Saya sering menguap dan menaruh kepala dengan mata terpejam di atas lipatan tangan yang seolah-olah menjadi kegiatan ringan dan menyenangkan.
Ya, beginilah saya saat Ramadan tiba. Lebih banyak menguap dan tidur. Bangun sekadar untuk salat lalu tidur lagi. Selesai lebaran saya baru menyesal. Karena berat badan saya akan naik sekitar tiga sampai lima kilo. Perut saya tambah buncit seperti wakil rakyat karena minum bergalon-galon marjan dan makan puluhan bakwan selama sebulan. Tapi anehnya, saya tidak kapok. Buktinya, di hari pertama puasa Ramadan tahun ini saya langsung mengulanginya.
Saya menulis ini tanpa niatan membujuk anda untuk melakukan apa yang saya lakukan. Jadi tolong jangan berprasangka yang tidak baik dengan saya. Di sini saya bahkan sedang menjadikan diri saya sebagai contoh yang buruk. Tentu anda -khususnya para pria ganteng- tak ingin punya perut yang terlipat saat duduk, bukan? Atau lemah, lesu dan loyo saat puasa, kan?
Nah, untuk alasan-alasan mainstream semacam itulah tulisan ini saya publikasikan. Selain berharap mendapat THR dari Kompasiana pastinya.
Langkah pertama yang anda perlu lakukan untuk tetap sehat dan bugar saat puasa adalah menerapkan Pola 2-4-2.
Apa itu Pola 2-4-2, strategi menyerang tiki-taka ala Barcelona kah? Tentu bukan. Perlu anda garisbawahi kalau kita tidak sedang membicarakan sepakbola. Jadi tolong jangan dijawab kalau sepakbola adalah olahraga yang menyehatkan dan bisa dilakukan di saat puasa. Oke, saya paham. Tapi, Tidak. Tidak. Nanti tulisan ini jadi tambah ngawur dan semakin tidak jelas.
Pola 2-4-2 selama Ramadan adalah istilah untuk gambaran 2 gelas air putih saat sahur, 4 gelas air putih setelah berbuka, dan 2 gelas lagi sebelum anda tidur. Total delapan gelas air minum yang dianjurkan untuk anda minum dalam sehari. Dengan rincian pola 2-4-2 tersebut. Karena tubuh manusia memerlukan sekurang-kurang 2 liter dalam satu hari untuk laki-laki dan 1,5-1,8 liter sehari untuk wanita. Sementara untuk para perokok, dianjurkan untuk meminum lebih dari delapan gelas air putih.
Kurang minum air di bulan puasa bisa membuat seseorang mengalami dehidrasi. Juga dapat menyebabkan pusing, sakit kepala, lesu dan mudah kelelahan.
Kedua, cobalah untuk menghindari minuman yang mengandung kafein seperti kopi.