Syahrul Chelsky
Syahrul Chelsky Lainnya

90's Sadthetic

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Kenali Jenis "Fraud Cyber Crime" yang Mungkin Mengintai Selama Ramadan

8 Mei 2019   13:13 Diperbarui: 8 Mei 2019   13:57 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kenali Jenis "Fraud Cyber Crime" yang Mungkin Mengintai Selama Ramadan
bussinesscloud

Selama bulan Ramadan tingkat kebutuhan sehari-hari manusia meningkat. Biaya yang dikeluarkan dalam sehari-hari pun menjadi banyak.

Hal ini kadang menjadi salah satu faktor terjadinya tindak kejahatan dalam menghasilkan uang dengan cara yang cepat tanpa memandang halal atau haramnya.

Bagi para pelaku, hal ini bukanlah halangan untuk melancarkan aksi kejahatannya. Khususnya bagi para pelaku tindak kejahatan siber atau Fraud Cyber Crime yang marak terjadi di bulan puasa. Fraud Cyber Crime merupakan suatu tindak kejahatan yang fokus incarannya mencakup sektor jasa keuangan.

Umumnya, ada dua macam tindak kejahatan siber yang marak terjadi dan perlu kita kenal serta waspadai. Khususnya di bulan Ramadan ini.

Pertama, Social Engineering.

Singkatnya, Social Engineering merupakan tindakan manipulasi psikologis untuk mencapai suatu tujuan atau memperoleh informasi tertentu melalui tipuan secara halus hingga sang korban tidak menyadarinya. Para pelaku biasanya menggunakan media tertentu untuk memengaruhi pikiran korbannya.

Misalnya dengan menyebarkannya di suatu forum online, atau dengan memasang gambar erotis, hingga membuat tulisan persuasif untuk memancing para korban agar mengklik suatu tautan yang sudah dirancang untuk menipu. Tindakan jenis ini memakai metode berbasis interaksi komputer dan biasa juga disebut sebagai Phising. Bagi orang-orang yang tidak terlalu melek teknologi, gegabah dan memiliki tuntutan nafsu yang tinggi, mereka lebih rentan untuk menjadi korban.

Selain itu, Social Engineering juga bisa terjadi melalui interaksi sosial. Misalnya, lewat komunikasi antar individu yang dilakukan di telepon.

Di sini, pelaku akan melakukan pendekatan terhadap korban untuk mendapatkan informasi yang diperlukan atau memengaruhi sang korban agar melakukan suatu tindakan. Social Engineering jenis ini disebut sebagai Vishing.

Penipuan penawaran pinjaman dengan bunga yang murah, pemalsuan Contact Center Bank, hingga SMS penipuan merupakan beberapa contoh dari modus Social Engineering yang biasa terjadi.

Kedua, Skimming.

Skimming ialah suatu tindakan pencurian informasi dengan cara menggandakan informasi yang terdapat pada pita magnetik atau kartu debit secara ilegal yang bertujuan untuk memiliki kendali atas rekening korban.

Tindakan ini pertamakali teridentifikasi pada tahun 2019 di California, Amerika Serikat. Saat itu pelaku menggunakan suatu alat yang ditempelkan pada slot mesin ATM .

Alat ini kemudian dikenal dengan nama skimmer. Bahkan, sekarang teknologi yang digunakan oleh para pelaku skimming semakin canggih. Seperti yang tertulis pada laman How Stuff Works, jika kini telah beredar jenis skimmer yang dilengkapi kemampuan membaca kode PIN kartu ATM. Hebatnya lagi, alat ini dapat langsung mengirimkan data-data yang telah diperoleh melalui SMS kepada pelaku.

Para pelaku tindak kejahatan memang tidak pandang bulu dan bulan. Siapa saja atau kapan saja, mungkin anda bisa menjadi salah satu korbannya. Untuk itu, perlu ketelitian dan kehati-hatian ketika anda berselancar di dunia maya, mendapat SMS dengan iming-iming hadiah, atau ketika anda ditelepon oleh nomor dan orang yang tidak anda kenal. Berikut beberapa tips yang mungkin bisa membantu anda untuk menghindari tindak kejahatan siber yang mengintai.

1. Hindari penggunaan PIN yang memakai tanggal lahir

2. Hindari pemberian informasi yang bersifat pribadi terhadap orang yang baru anda kenal

3. Perbanyak membaca buku atau ikuti pelatihan terkait sosialisasi mengenai pentingnya mengelola keamanan data dan informasi

4. Utamakan penggunaan jenis-jenis kartu yang sudah memakai standar chip EMV ( Europay, Mastercard dan Visa). Karena sistem keamanan yang tertanam pada chip tersebut lebih terjamin hingga mengurangi resiko penipuan.

5. Lakukan transaksi di ruang ATM yang keamanan lokasinya terpantau.  Misalnya di dekat kantor-kantor perbankan.

6. Segera laporkan kepada pihak bank jika anda menemukan aktifitas atau transaksi penarikan uang yang mencurigakan.

Marilah kita ciptakan suasana Ramadan yang aman agar kita bisa lebih fokus untuk mendekatkan diri kepada-Nya, meski pun dunia tanpa kejahatan sepertinya akan terdengar aneh. Mulailah untuk membekali diri dengan pengetahuan untuk mencegah atau setidaknya meminimalisir terjadinya tindak kejahatan finansial selama Ramadan.

Karena kejahatan tidak pernah tidur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun