Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Dosen

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Happy Ramadhan 106: CSR dan Idul Fitri

6 April 2024   18:07 Diperbarui: 6 April 2024   18:12 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Happy Ramadhan 106: CSR dan Idul Fitri
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Idul Fitri, momen suci bagi umat Muslim di seluruh dunia, bukan hanya menjadi waktu untuk merayakan kemenangan spiritual, tetapi juga merupakan saat bagi perusahaan untuk menunjukkan tanggung jawab sosialnya. Corporate Social Responsibility (CSR) dan kemitraan dengan komunitas menjadi dua hal yang kian penting dalam konteks ini. Bagaimana perusahaan berkontribusi dalam aksi sosial selama Idul Fitri mencerminkan nilai-nilai ekonomi, sosial, dan budaya yang dijunjung tinggi. Disini Kita akan melihat mengapa keterlibatan perusahaan dalam aksi sosial selama Idul Fitri adalah suatu keharusan dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi masyarakat dan perekonomian.

Salah satu alasan utama mengapa perusahaan harus terlibat dalam aksi sosial selama Idul Fitri adalah untuk memperkuat ikatan dengan komunitas lokal dan membangun hubungan yang berkelanjutan. Dalam era di mana konsumen semakin peduli dengan keberlanjutan dan dampak sosial perusahaan, memiliki program CSR yang berkelanjutan dapat meningkatkan reputasi dan daya tarik perusahaan di mata konsumen. Menurut survei Deloitte, 76% konsumen Indonesia menyatakan bahwa mereka cenderung memilih produk atau layanan dari perusahaan yang mendukung penyelenggaraan aksi sosial selama bulan Ramadan dan Idul Fitri. Oleh karena itu, perusahaan yang mengabaikan keterlibatan dalam aksi sosial selama Idul Fitri berpotensi kehilangan peluang bisnis yang signifikan.

Namun, keterlibatan perusahaan dalam aksi sosial selama Idul Fitri tidak hanya sebatas strategi pemasaran semata. CSR seharusnya mewakili komitmen perusahaan untuk memberikan dampak positif pada masyarakat sekitar. Misalnya, perusahaan dapat meluncurkan program donasi makanan kepada masyarakat yang membutuhkan selama bulan puasa dan Idul Fitri. Menurut Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), jumlah masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan di Indonesia mencapai 9,22% pada tahun 2023, sehingga bantuan makanan dari perusahaan dapat memberikan dampak yang signifikan bagi mereka yang kurang mampu. Dengan melakukan ini, perusahaan bukan hanya memenuhi kewajibannya sebagai entitas ekonomi, tetapi juga sebagai anggota masyarakat yang peduli.

Selain itu, kemitraan dengan komunitas lokal juga merupakan elemen penting dalam membangun program CSR yang berkelanjutan. Dengan bekerja sama dengan organisasi atau lembaga yang sudah memiliki pemahaman mendalam tentang kebutuhan lokal, perusahaan dapat memastikan bahwa bantuan yang diberikan benar-benar relevan dan bermanfaat bagi masyarakat. Misalnya, perusahaan dapat bermitra dengan lembaga amal setempat untuk mendistribusikan paket sembako kepada keluarga yang membutuhkan selama Idul Fitri. Dengan demikian, kemitraan semacam ini tidak hanya memperkuat ikatan antara perusahaan dan komunitas, tetapi juga memberikan kontribusi yang lebih efektif dalam upaya mengatasi masalah sosial yang ada.

Dari sudut pandang ekonomi, keterlibatan perusahaan dalam aksi sosial selama Idul Fitri dapat memberikan dampak positif yang signifikan pada perekonomian. Pertama, melalui program CSR, perusahaan menciptakan lapangan kerja langsung maupun tidak langsung bagi masyarakat sekitar. Misalnya, dengan melibatkan para pekerja lokal dalam kegiatan pengemasan dan distribusi paket sembako, perusahaan tidak hanya memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan, tetapi juga memberikan kesempatan kerja bagi mereka yang membutuhkan penghasilan tambahan selama bulan Ramadan dan Idul Fitri.

Kedua, keterlibatan perusahaan dalam aksi sosial dapat meningkatkan daya beli masyarakat lokal. Melalui program donasi atau bantuan, perusahaan membantu meringankan beban finansial bagi keluarga yang kurang mampu, yang pada gilirannya dapat meningkatkan daya beli mereka dalam membeli barang-barang dan jasa, baik selama maupun setelah Idul Fitri. Menurut Bank Indonesia, peningkatan daya beli masyarakat selama bulan Ramadan dan Idul Fitri secara signifikan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, keterlibatan perusahaan dalam aksi sosial selama Idul Fitri tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat secara langsung, tetapi juga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Terlepas dari manfaat ekonomi yang jelas, keterlibatan perusahaan dalam aksi sosial selama Idul Fitri juga dapat memperkuat integrasi sosial dan meningkatkan stabilitas sosial dalam masyarakat. Dengan membantu mereka yang membutuhkan, perusahaan membantu menciptakan ikatan sosial yang lebih kuat antara berbagai kelompok dalam masyarakat. Misalnya, ketika perusahaan memberikan bantuan kepada keluarga yang kurang mampu tanpa memandang suku, agama, atau ras, hal ini dapat membantu mengurangi ketegangan sosial dan meningkatkan rasa solidaritas antarwarga dalam masyarakat.


Plus Minus Keterlibatan Perusahaan dalam Aksi Sosial selama Idul Fitri: CSR dan Kemitraan Komunitas

Idul Fitri, momen yang dinantikan umat Muslim di seluruh dunia, seringkali dijadikan momentum bagi perusahaan untuk menunjukkan komitmennya dalam aksi sosial. Corporate Social Responsibility (CSR) dan kemitraan dengan komunitas menjadi dua hal yang menjadi sorotan dalam konteks ini. Namun, seperti halnya dalam segala hal, terdapat plus dan minus dalam keterlibatan perusahaan dalam aksi sosial selama Idul Fitri. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi beberapa aspek positif dan negatif dari keterlibatan perusahaan dalam aksi sosial selama periode yang suci ini, dengan mengambil perspektif ekonomi sebagai landasan analisis.

Plus: Meningkatkan Citra Perusahaan dan Keterikatan dengan Konsumen

Salah satu aspek positif utama dari keterlibatan perusahaan dalam aksi sosial selama Idul Fitri adalah kemampuannya untuk meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat. Dengan meluncurkan program-program CSR yang terfokus pada membantu masyarakat yang membutuhkan selama bulan Ramadan dan Idul Fitri, perusahaan dapat dilihat sebagai entitas yang peduli dan bertanggung jawab secara sosial. Menurut data dari Nielsen, 55% konsumen global menyatakan bahwa mereka cenderung memilih produk atau layanan dari perusahaan yang memiliki komitmen terhadap tanggung jawab sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun