Syaiful Syabab
Syaiful Syabab Akuntan

Seorang pegawai perusahaan swasta yang suka menulis seputar pendidikan keuangan, data analis, dan pengembangan diri. Jauhi hidup hedon dan boros sebab itu mendekati kemiskinan!

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Bulan Ampunan Serta Belajar Mengendalikan Pengeluaran

27 Maret 2023   21:20 Diperbarui: 27 Maret 2023   21:28 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulan Ampunan Serta Belajar Mengendalikan Pengeluaran
Ilustrasi buka puasa bersama (SHUTTERSTOCK/Odua Images via Kompas.com)

Terutama bagi kita yang masih mengandalkan satu sumber pendapatan. Seperti gaji kantor, hasil usaha, atau bagi yang mahasiswa hanya mengandalkan kiriman dari orang tua di kampung. Maka dari itu pentingnya menerapkan gaya hidup halal di bukan ramadhan ini.

Gaya hidup seimbang ini sebenarnya bagian dari pendidikan keuangan syari'ah. Artinya diperbolehkan kita menerapkan hidup yang cukup mewah jika mempunyai pendapatan di atas pengeluaran. Pendapatan kita bisa memback up keuangan kita yang sedang berlangsung. Setidaknya mampu menjalani hidup tanpa harus berhutang hanya karena disebabkan keinginanmu yang tidak bisa dikendalikan. 

Mengatur keuangan tidak selalu tentang angka dan hitungan. Tetapi juga berkaitan dengan emosional seseorang. Tentu berbeda cara seorang yang realistis dan idealis dalam menggunakan uangnya. Si realistis lebih pada menyesuaikan dengan keuangan sedangkan idealis menjujung tinggi egonya.

Membuat perencanaan konsumsi untuk mengontrol pembelanjaan pribadi. Selayaknya menjadi bulan penuh ampunan bukan bulan bengkak anggaran sesuai dengan data diatas bahwa kemampuan konsepsi kita di bulan Ramadan naik dari aspek konsumsi dan ini menandakan bahwa kita masih belum mampu memaknai ramadhan secara keuangan artinya ramadan bukan cuman menahan dari makan dan minum tapi juga menahan dari egoisme membelanjakan anggaran tanpa perencanaan

Beberapa tips agar tidak membengkak anggaran di bulan Ramadhan adalah membuat membuat perencanaan untuk memasak makanan sendiri seperti untuk berbuka puasa dan sahur. Metodenya bisa menggunakan to do list belanja. Bisa dihitung berapa efisiensi jika masak makanan sendiri dibanding membeli makanan dari luar.

Fokus pada makanan bergizi bukan hanya ingin selfie. Tak kalah penting adalah selama bulan ramadhan mengkonsumsi makanan yang bergizi agar energi kita tercukupi untuk melaksanakan ibadah dan kegiatan seharian. Kendati membeli makanan karena hanya trend atau hanya karena ingin selfie seperti di media sosial karena itu akan membuat perilaku kita rela untuk mengeluarkan uang lebih banyak.

Begitulah serba-serbi bulan penuh ampunan tapi juga bisa membengkak secara anggaran. Meskipun secara  potensi untuk meningkatkan pendapatan dengan meningkatkan skill bisnis kita juga terbuka lebar. Sebagainana puasa ramadhan untuk menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa tapi juga berfungsi untuk belaja menahan dari belanjan yang tidak terkontrol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun