Hadis Puasa dan Ramadan #6#: Ramadan dan Siklus Mekanisme Pengampunan Dosa
Jika dosa harian diampuni oleh Allah melalui salat lima waktu, maka dosa dalam sepekan dihapus dan diampuni oleh Allah memalui salat Jum'at. Sebagaimana ditunjukkan oleh hadis di atas, " . . . , dari salat Jum'at ke salat Jum'at berikutnya . . . menghapusakan dosa-dosa diantaranya selama seseorang menjauhi dosa-dosa besar".
Sama halnya dengan pada salat lima waktu, yang menjadi sebab pengahapus dosa bukan hanya salat Jum'atnya, tetapi semua amal ibadah yang berkaitan dengan salat Jum'at. Seperti membaca salawat pada malam/hari Jum'at, membaca surat al-Kahfi pada malam/hari Jum'at, mandi Jum'at, bergegas ke masjid, menyimak khutbah, dll. Sebagaiman diterangkan dalam beberapa hadis Nabi seperti;
"Tidaklah seseorang mandi pada hari Jum'at, dan bersuci semampunya, berminyak dengan minyak, atau memaka i parfum dari rumahnya, kemudian keluar (menuju masjid), dan dia tidak memisahkan dua orang (yang sedang duduk berdampingan), kemudian dia mendirikan shalat yang sesuai dengan tuntunannya, lalu diam mendengarkan (dengan seksama) saat imam berkhutbah melainkan akan diampuni (dosa-dosanya yang terjadi) antara Jum'at tersebut dan ke Jum'at berikutnya." (terj. HR. Bukhari)
"Barangsiapa yang mandi lalu berangkat Jum'at, kemudian mendirikan shalat semampunya, selanjutnya diam mendengarkan khutbah hingga khutbahnya selesai kemudian shalat bersama imam, niscaya akan diampuni dosa-dosanya antara Jum'at itu hingga Jum'at berikutnya dan ditambah tiga hari lagi." (terj. HR. Muslim).
Ramadan Bulan Ampunan
Jika salat lima waktu menjadi penghapus dosa harian, dan Jum'at menjadi penghapus dosa dalam sepekan, maka Ramadan menjadi penghapus dosa dalam setahun, sebagaimana ditunjukkan oleh hadis di atas. Hal ini sebenarnya sejalan dengan hakikat Ramadan. Dimana asal usul penamaan bulan Ramadan adalah dari kata ramadha yang berarti membakar.. Disebut Ramadhan karena di dalamnya dosa-dosa dibakar.Imam Qurthubi berkata, "Innama summiya raamdhan li annahu yarmudhu z Zunub ay yahriquha bil a'malis Shalihah, Sesungguhnya dinamai Ramadan karena me-ramadh dosa-dosa yakni membakarnya dengan amal saleh".
Secara umum semua amal saleh menjadi sebab ampunan dan penhapusan dosa, sebagaimana firman Allah, "Sesungguhnya kebaikan-kebaikan itu menghapusakan keburukan-keburukan". Namun amal saleh di bulan Ramadan lebih tegas lagi fungsi dan keutamannya sebagai penghapus dosa dan kesalahan. Selain itu ada beberapa amalan Ramadan yang secara khusus ditegaskan sebagi penghapus dosa dan kesalahan, seperti puasa, salat tarawih, ibadah pada malam lailatul qadr, sedekah, memberi suguhan buka puasa, dan sebagainya.
Hal itu ditunjukan beberapa dalil dari hadis-hadis Nabi shallalahu 'alaihi wa sallam, diantaranya:
"Barangsiapa yang berpuasa Ramadan karena keimanan dan semata-mata mengharap pahala, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu, barangsiapa yang salat malam pada bulan Ramadan (tarawih) karena keimanan dan semata-mata mengharapkan pahala niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu, barangsiapa yang beribadah pada malam Lailatul qadr karena keimana dan semata-mata mengharapkan pahala akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu". (terj. HR. Muslim).
"barangsiapa yang memberikan suguhan (makanan/minuman) buka puasa maka hal itu akan menjadi penghapus dosa-dosanya, penebus dirinya dari api neraka, dan ia akan memperoleh pahala separti pahala orang puasa tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun". (terj. HR. Ahmad).
Demikian pula dengan sedekah. Sedekah secara umum dapat menghapuskan dosa-dosa. "Sedekah itu menghapuskan kesalahan-kesalahan seperti air memadamkan api", kata kanjeng Nabi dalam sabdanya. Dan sedekah pada bulan Ramadan dawuh beliau merupakan sedekah paling utama.
Demikian, setiap amalan yang dikerjakan pada bulan Ramadan ini insya Allah menjadi sebab ampunan dan penghapusan dosa oleh Allah. Oleh sebab itu mari manfaatkan momentum Ramadan untuk meraih ampunan Allah dengan mempebanyak ibadah, khususnya amalih Ramadan seperti puasa, salat tarawih, sedekah, tadarul al-Quran, dan sebagainya. []
Bogor 6 Ramadan 1444 H