Saat Berwisata, Dukung Sustainable & Responsible Travel dengan 3 Hal Ini
''Orang bilang tanah kita tanah surga"
Begitu bunyi lirik lagu lawas berjudul Kolam Susu besutan Koes Plus yang menggambarkan berbagai keunikan dan keindahan alam Indonesia. Keindahan alam ciptaan Allah bernama Indonesia dapat di temua di setiap jengkal tanah air wilayah NKRI ini. Mulai dari laut beserta pantainya, darat dengan hutan beserta sungai dan air terjunnya, pegunungan, danau, dan sebagainya.
Oleh karena itu kita patut bangga berwisata di Indonesia. Sebab berwisata di Indonesia bukan sekedear traveling dan senang-senang, tapi juga menikmati keagungan ciptaan Allah. Dimana mengamati ciptaan Allah dapat menumbuhkan dan meningkatkan keimanan pada sang pencipta.
Sayangnya kadang kegiatan traveling dan atau berwisata seringkali bertentangan dengan tujuan mulai tersebut (menikmati ciptaan Tuhan dan mengagumi kebesaran sang pencipta). Tidak sedikit perilaku wisatawan yang merusak keindahan alam. Hal ini jika dibiarkan akan menimbulkan kerusakan yang makin parah. Lambat laun bukan hanya keindahan alam yang rusak tapi alam yang jadi obek wisatanya benar-benar rusak.
Saya menemukan beberapa tempat wisata yang tidak lagi jadi tempat wisata karena tidak layak atau kehilangan keindahannya. Mulai dari sampah yang berserakan, fasilitas yang tidak terpelihara, dan sebagainya. Padahal kalau dilihat secara alimi aslinya tempat tersebut bagus, indah, dan strategis.
Oleh sebab itu sebagai bukti dari sikap bangga berwisata di Indonesia hendaknya jadi wisatawan yang peduli. Yakni peduli pada alam dan peduli pada generasi mendatang. Jangan jadi wisatawan cuek yang hanya mau menikmati tapi tak peduli. Tak peduli menjaga dan merat kelestarian alam dan keindahan tempat wisata. Mari jadi bagian dari solusi melalui konsep pariwisata berkelanjautan dan berkelanjutan atau Sustainable and Responsible Travel.
Berikut beberapa yang dapat dilakukan sebagai wisatawan yang sustainable dan responsiv.
Gunakan Transportasi Publik
Jika memungkinkan gunakan transportasi publik dan massal guna menghindari polusi udara dan menjaga. Seringkali yang jadi kendala di tempat wisata adalah lahan parkir yang terbatas. Dengan mengunakan moda transportasi publik dan massal, kendala tempat dapat diatasi. Tapi resikonya pengunjung harus turun di titik lokasi yang jaah dari lokasi wisata. Tidak masalah seh sebetulnya. Agar bisa menikmati suasana dengan berjalan kaki, sekaligus mengindarkan para pengunjung dari asap kendaraan. Moda transportasi publik dan massal seperti bus pariwisata mudah didapatkan. Ini juga sekaligus menggerakan roda ekonomoi perusahaan bus dan berbagi rezki dengn para supir dan kenek.
Jaga Kebersihan
Sikap responsible travel juga harus ditunjukan dengan menjaga kebersihan lingkungan tempat wisata, yakni dengan tidak membuang sampagh sembarangan. Jika pengelola tempat wisata menyediakan tempat sampah yang memadai maka urusan buang sampah pada tempatnya tidaklah sulit.
Tapi jika tempat sampah tidak tersedia dengan cukup seperti tempat wisata yang belum terkelola dengan baik, dan atau belum dikelola sama sekali, maka sebagai traveleer yang peduli dan bertanggung jawab menyiapkan tempat sampah darurat seperti plastik, karung, dan semacamnya.
Singkatnya mari tampilkan diri sebagai bagian dari solusi. Dan di titik ini berlaku rumus dan prinsip, "jika tak mau dan tak mampu membersihkan, jangan mengotori". Saatnya jadi pengunjung dan wisatawan yang peduli dan bertanggung jawab untuk kelestarian alam yang kita tempati. Sebab alam ini adalah amanah dari penciptanya. Bukan hanya untuk ditempati, dipakai, dan dinikmati. Tapi juga dijaga dan dilestarikan.
Dukung Ekonomi Warga Setempat
Aspek lain yang menjadi bagian dari pariswita yang berkelanjutan dan bertanggung jawab adalah memberikan dukungan kepada pelaku ekonomi dari warga setempat. Tidak sedikit warga sekitar lokasi wisata hanya mengandalkan jualan di tempat wisata sebagai mata pencaharian mereka. Walau selisih harga panganan atau jajanan di tempat wisata lebih mahal dari harga umum tidak masalah. Hanya sekali ini, tidak tiap hari. Secara fikih jual beli halal dan rasional. Karena lokasi jauh dari pusat kota. Mereka mengeluarkan modal yang tidak kecil dan tidak sedikit untuk barang jualan mereka. Jadilah pembeli yang waras J dengan menganut prinsip bahwa tidak ada barang yang mahal, tapi tergantung kapan dan di mana jual beli itu dilakukan.
Selamat berwisata. Mari jadi wisatawan yang peduli dan betanggung jawab. Demi kelestarian alam yang kita diami. Demi keindahan alam dan tempat wisata yang jadi bagian dari roda ekonomi masyarakat kita. Dan pada akhirnya demi ketahanan pariwisata yang juga merupakan bagian dari pendonor anggaran pembangunan negeri. Bangga berwisata di Indonesia sebagai wisatawan yang peduli dan bertanggung jawab berarti mendukung perputarn roda ekonomi di level bawah sekaligus mendukung program pemerintah mewujudkan Sustainable dan Responsible Travel.