Inspirasi Baju Lebaran: 4 Alasan MemBuat Baju Lebaran Sendiri
Untuk lebih detailnya berikut beberapa alasan kenapa saya dan keluarga memilih membuat baju lebaran sendiri dengan cara beli kain lalu jahit di tukang jahit rumahan.
Pertama, Lebih mudah menentukan model dan warna yang seragam. Sehingga untuk keperluan estetika dan dokoumentasi keluarga rasanya lebih OK. Kalau beli jadi sulit menemukan warna dan model yang benar-benar seragam. Belum lagi faktor ukuran yang bervariasi. Bayangkan! Satu kemeja/koko dewasa, 1 kemeja/koko anak 8 thn, tiga gamis masing untuk dewasa, anak tanggung, anak 7 tahun. Belum lagi model dan warna hijab. Sehingga solusi terbaiknya beli kain sesuai selera dan keuangan. Rancang model sendiri, lalu datang ke tukang jahit atau serahkan ukuran, bayar DP, tunggu jadi sambil siapkan duit buat melunasi. Praktis.
Baca Juga: Ibadah Ramadan Makin Berkualitas Berkat Finansial Sehat
Kedua, Lebih Hemat. Untuk baju lebaran seragam keluarga yang benar-benar seragam; jenis kain, warna, dan model memang lebih mudah dan murah jika pakai jasa tukang jahit, khususnya tukang jahit rumahan. Lebih hemat karena bahan atau kain dibeli sebelum Ramadan. Biasanya dua atau tiga bulan sebelum Ramadan. Beli dalam jumlah lumayan untuk bahan 2 kemeja, 3 gamis dan3 jilbab bisa dapat harga miring. Alhamdulillah langganan toko kain langganan di Pasar Tanah Abang. Proses dan biaya jahitpun demikian. Rasanya lebih hemat. Tukang jahit bisa kasi harga miring, karena waktu yang dia butuhkan untuk menjahit cukup lama, yakni 1-2 bulan. Sehingga dia tetap bisa menerima orderan lain. Atau dia mengerjakan orderan kita di sela-sela pengerjaan order besar/banyak. Satu lagi yang buat jadi lebih murah biaya jahit. Harga teman. Bukan mengeksploitasi pertemanan ya, tapi memang agak beda dibanding tukang jahit lainnya.
Ketiga, Membuat baju lebaran sendiri lewat jasa tukang jahit lebih OK karena bisa pilih model dan warna sesuai selera. Untuk yang ini biasanya agak sulit jika beli pakaian jadi. Kadang warna cocok, model tidak pas. Ukuran pas untuk ayah, ibu kekecilan. Sisulung Ok, si bontot kepanjangan. Dengan sistim jahit semua bisa diatur dan disesuaikan.
Singkatnya membuat baju lebaran sendiri dapat menyesuaikan ukuran pakaian dengan ukuran anggota keluarga. Ukuran baju yang dibuat mudah disesuaikan dengan bentuk dan ukuran badan seluruh anggota keluarga. Tidak ada lagi kekhawatiran kebesaran atau kekecilan atau kepanjangan dan kependekan.
Bahkan untuk pakaian anak-anak yang masih dalm pertumbuhan ukurannya dapat dirancang sedemikian rupa yang memungkinkan bisa unlimited edition dari sisi ukuran. Biasanya panjang gamis atau celana dilebihkan beberapa centi meter lalu dilipat. Saat tinggi badan anak-anak bertambah lipatannya tinggal dibuka sehingga ukurannya masih tetap pas dan gak ngatung. Kalai beli jadi, tingi badan anak naik 2-3 cm aja gamis/rok/celana dah ngatung. Tetap dipakai anak ga nyaman. Dibuang sayang. Paling kardus progam baksos.
Keempat, Unlimted Edition. Baju lebaran keluarga yang dibuat sendiri lewat jasa tukang jahit itu bisa unlimited edition. Dan unlimited editionnya pada berbagai sisi, mulai dari ukuran (untuk anak-anak seperti tertulis pada poin tiga di atas), sampai model dan warna.
Kalau beli baju lebaran dari toko biasanya saat salat Ied di lapangan kita berjumpa dengan beberapa orang yang pakaiannya mirip bahkan sama persis dengan kita. Kadang orang-orang menganggap kita satu rombongan atau satu keluarga karna baju lebaran sama. Sama warna dan model. Ternyata bajunya dari satu pabrik konveksi yang sama.
Sementara jika buat sendiri dijamin hanya kita yang memakai warna dan model tersebut. Kalaupun ada yang sama warna, pasti modelnya tidak sama.
Baju lebaran buatan sendiri juga unlimited edition karena cocok dipakai kapan saja dan di mana saja. memungkinkan dipakau dalam segala situasi dan kondisi. Karena modelnya direquest khusus sehingga dapat dirancang untuk kostum lintas momen dan suasana. Dipakai salat, dipakai menghadiri kondangan, mengikuti seminar, mengajar, dan sebagainya. Setelah lebaran biasanya tidak beli kemeja baru selama setahun. Ramadan depan buat lagi dengan cara serupa.
Demikian inspirasi baju lebaran dari saya dan keluarga. Mohon tanggapan dan masuakan rekan-rekan kompasianer sekalin. Sekian dan terima kasih. []