Inspirasi Baju Lebaran: 4 Alasan MemBuat Baju Lebaran Sendiri
Lebaran kali ini pakai baju model apa ya?
Idul fitri kali ini pakai koko warna apa ya?
Hari raya tahun ini pakai gamis, koko, kemeja atau apa?
Baju lebaran 1444 H ini beli baru atau pakai yang lama ya?
Kalau baru beli jadi dari toko atau buat sendiri?
Bicara soal baju lebaran sebenarnya saya sudah gak ada bahan, hehehe. Soalnya sudah dituliskan di dua tulisan sebelumnya (apa saya kebelet pengen lebaran? yaitu saat nulis tema Sehat Finansial saat Ramadan dan Outfit Tarawih. Secara substansi apa yang mau saya tuliskan tentang baju lebaran sudah tertulis di dua artikel tersebut, seperti soal prinsip sederhana memakai yang terbaik, bersih, dan wangi serta sederhana. Dan pastinya khusus outfit lebaran saya dan keluarga memilih baju lebaran yang dipesan khusus dari penjahit rumahan.
Beli jadi atau pesan dari tukang jahit sebenarnya sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan. Tinggal kita menyesuiakan dengan pertimbangan yang jadi prioritas. Kalau mau praktis tanpa ribet memang lebih pas beli jadi. Model dan warna juga bisa milih. Mau beli di pasar tradisional, bazar Ramadan, juga ada biasanya lebih ekonimis, asal jago nawar. Kalau gak mau ribet beli di pasar modern yang tanpa tawar menawar. Semuanya mudah dan gak perlu dibuat ribet.
Tapi saya dan keluarga sejak tiga tahun terakhir memang memilih membuat baju lebaran dengan menggunakan jasa tukang jahit rumahan. Dah banyak duit ya? J Bukan. Tapi karena beberapa sebab. Pertama, beberapa tahun terakhir manajemen keuangan mulai membaik. Jadi bukan duitnya nambah. Tapi pengaturan, alhamdulillah dapat ilmu setelah pengalaman dan dapat ide dari teman-teman. Biasanya nabung dikit-dikit.
Saat cukup buat beli kain langsung beli. Belinya di toko kain grosiran seperti Tanah Abang. Lanjut Nabung. Saat tabungan cukup buat uang muka ke tukang jahit langsung ngukur dan jahit. Biasanya pertengahan Ramadan beres dan tabungan buat melunasi ongkos jahit juga sudah cukup. Jadi bisa pesan baju lebaran lewat tukang jahit bukan karena duitnya banyak, tapi karena direncanakan dengan baik sejak jauh hari.
Kayaknya ribet amat ya, mau belia baju aja harus nabung dan jauh-jauh hari sebelumnya persiapannya? Justru itu karena keuangan saya tidak seperti orang-orang yang bisa borong beberpa potong baju/gamis dan celana/rok serta jilabab sekali beli. Apalagi pengeluaran jelang lebaran bukan hanya urusan baju baru. Karena saya dan keluarga beli baju baru hanya sekali dalam setahun (kecuali terpaksa) maka baju lebaran dirancang unlimited edition, cocok dipakai di semua momen dan susana sepanjang tahun.
Untuk lebih detailnya berikut beberapa alasan kenapa saya dan keluarga memilih membuat baju lebaran sendiri dengan cara beli kain lalu jahit di tukang jahit rumahan.
Pertama, Lebih mudah menentukan model dan warna yang seragam. Sehingga untuk keperluan estetika dan dokoumentasi keluarga rasanya lebih OK. Kalau beli jadi sulit menemukan warna dan model yang benar-benar seragam. Belum lagi faktor ukuran yang bervariasi. Bayangkan! Satu kemeja/koko dewasa, 1 kemeja/koko anak 8 thn, tiga gamis masing untuk dewasa, anak tanggung, anak 7 tahun. Belum lagi model dan warna hijab. Sehingga solusi terbaiknya beli kain sesuai selera dan keuangan. Rancang model sendiri, lalu datang ke tukang jahit atau serahkan ukuran, bayar DP, tunggu jadi sambil siapkan duit buat melunasi. Praktis.
Baca Juga: Ibadah Ramadan Makin Berkualitas Berkat Finansial Sehat
Kedua, Lebih Hemat. Untuk baju lebaran seragam keluarga yang benar-benar seragam; jenis kain, warna, dan model memang lebih mudah dan murah jika pakai jasa tukang jahit, khususnya tukang jahit rumahan. Lebih hemat karena bahan atau kain dibeli sebelum Ramadan. Biasanya dua atau tiga bulan sebelum Ramadan. Beli dalam jumlah lumayan untuk bahan 2 kemeja, 3 gamis dan3 jilbab bisa dapat harga miring. Alhamdulillah langganan toko kain langganan di Pasar Tanah Abang. Proses dan biaya jahitpun demikian. Rasanya lebih hemat. Tukang jahit bisa kasi harga miring, karena waktu yang dia butuhkan untuk menjahit cukup lama, yakni 1-2 bulan. Sehingga dia tetap bisa menerima orderan lain. Atau dia mengerjakan orderan kita di sela-sela pengerjaan order besar/banyak. Satu lagi yang buat jadi lebih murah biaya jahit. Harga teman. Bukan mengeksploitasi pertemanan ya, tapi memang agak beda dibanding tukang jahit lainnya.
Ketiga, Membuat baju lebaran sendiri lewat jasa tukang jahit lebih OK karena bisa pilih model dan warna sesuai selera. Untuk yang ini biasanya agak sulit jika beli pakaian jadi. Kadang warna cocok, model tidak pas. Ukuran pas untuk ayah, ibu kekecilan. Sisulung Ok, si bontot kepanjangan. Dengan sistim jahit semua bisa diatur dan disesuaikan.
Singkatnya membuat baju lebaran sendiri dapat menyesuaikan ukuran pakaian dengan ukuran anggota keluarga. Ukuran baju yang dibuat mudah disesuaikan dengan bentuk dan ukuran badan seluruh anggota keluarga. Tidak ada lagi kekhawatiran kebesaran atau kekecilan atau kepanjangan dan kependekan.
Bahkan untuk pakaian anak-anak yang masih dalm pertumbuhan ukurannya dapat dirancang sedemikian rupa yang memungkinkan bisa unlimited edition dari sisi ukuran. Biasanya panjang gamis atau celana dilebihkan beberapa centi meter lalu dilipat. Saat tinggi badan anak-anak bertambah lipatannya tinggal dibuka sehingga ukurannya masih tetap pas dan gak ngatung. Kalai beli jadi, tingi badan anak naik 2-3 cm aja gamis/rok/celana dah ngatung. Tetap dipakai anak ga nyaman. Dibuang sayang. Paling kardus progam baksos.
Keempat, Unlimted Edition. Baju lebaran keluarga yang dibuat sendiri lewat jasa tukang jahit itu bisa unlimited edition. Dan unlimited editionnya pada berbagai sisi, mulai dari ukuran (untuk anak-anak seperti tertulis pada poin tiga di atas), sampai model dan warna.
Kalau beli baju lebaran dari toko biasanya saat salat Ied di lapangan kita berjumpa dengan beberapa orang yang pakaiannya mirip bahkan sama persis dengan kita. Kadang orang-orang menganggap kita satu rombongan atau satu keluarga karna baju lebaran sama. Sama warna dan model. Ternyata bajunya dari satu pabrik konveksi yang sama.
Sementara jika buat sendiri dijamin hanya kita yang memakai warna dan model tersebut. Kalaupun ada yang sama warna, pasti modelnya tidak sama.
Baju lebaran buatan sendiri juga unlimited edition karena cocok dipakai kapan saja dan di mana saja. memungkinkan dipakau dalam segala situasi dan kondisi. Karena modelnya direquest khusus sehingga dapat dirancang untuk kostum lintas momen dan suasana. Dipakai salat, dipakai menghadiri kondangan, mengikuti seminar, mengajar, dan sebagainya. Setelah lebaran biasanya tidak beli kemeja baru selama setahun. Ramadan depan buat lagi dengan cara serupa.
Demikian inspirasi baju lebaran dari saya dan keluarga. Mohon tanggapan dan masuakan rekan-rekan kompasianer sekalin. Sekian dan terima kasih. []
Catatan Tambahan:
Jangan lupa baca do'a pakai baju baru.
"Allahumma lakal hamdu anta kasautaniihi. As-aluka min khoirihi wa khoiri maa shuni'a lahu, wa a'udzu bika min syarrihi wa syarri maa shuni'a lahu".
Ya Allah, hanya milik-Mu lah segala pujian. Engkaulah yang memberikan pakaian ini kepadaku. Aku memohon kepada-Mu agar memperoleh kebaikan dari pakaian ini dan kebaikan yang ia diciptakan karenanya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatannya dan kejahatan yang diciptakan karenanya).