Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Guru

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Orang yang Berpuasa Itu Sangat Beruntung

20 Mei 2018   22:49 Diperbarui: 21 Mei 2018   04:44 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang yang Berpuasa Itu Sangat Beruntung
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berpuasa selama sebulan penuh itu sebenarnya bukanlah hal yang berat dan memberatkan, apalagi bagi orang-orang yang selama ini terbiasa dengan puasa Senin -- Kamis. Ya, bagi mereka yang selalu berpuasa pada hari Senin dan Kamis secara teratur,  pasti bagi mereka puasa selama sebulan itu sudah menjadi sebuah momentum yang sangat dinantikan dengan penuh suka cita. Orang-orang yang berpuasa setiap Senin - Kamis itu adalah orang-orang yang sudah terlatih. Bagaimana tidak terlatih? Puasa Sunnah saja mereka lakukan dengan sukarela dan senang hati, karena mereka sangat faham bahwa puasa Senin - Kamis, di luar bulan Ramadan itu memberikan banyak manfaat.

Tentu saja, bila kita mau menggali manfaat berpuasa Senin Kamis, ada banyak tulisan atau literature yang menjelaskan atau memaparkan panjang lebar, dangkal dan mendalam soal manfaat dan keutamaan puasa Senin-Kamis dari berbagai sudut pandang ( perspective). Sangat tergantung pada kemampuan kajian. Ada yang menyebutkan 10 manfaat, 13 manfaat, 15 manfaat, bahkan sampai 20 manfaat. Yang jelas puasa Senin -- Kamis itu memang banyak memberikan manfaat bagi orang-orang yang melaksanakan.

Kita yakin bahwa semakin tinggi ilmu atau kemampuan seseorang melakukan kajian, maka semakin luas dan mendalam hasil kajiannya. Apalagi, bila dikaji dalam perspekstif Islam, yang bersumber pada Al-Quran dan Hadist, maka semakin mau digali, maka semakin banyak manfaat yang ditemukan. Bagi masyarakat awam dan masyarakat yang tergolong intelektual dan religious, yang melakukan puasa Senin -- Kamis, pasti merasakan manfaat yang seperti disebutkan dalam beberapa literature yang di antaranya adalah seperti berikut ini. 

Pertama, puasa Senin- Kami situ menjadi penahan atau perisai terhadap perbuatan maksiat, kejahatan dan perbuatan keji, menumbuhkan sikap empati sosial dalam diri ,  lebih rendah hati, serta menjadikan pribadi kita jadi terus terlatih dalam hal kedisplinan. Bukan hanya itu,  puasa Senin -- Kamis melatih tetap dalam hidup yang penuh kejujuran, keikhlasan, lebih sabar dan lain-lain.  Tidak jauh berbeda bahwa puasa Senin Kamis tersebut merupakan wujud ketaqwaan kita terhadap Allah.

Tentu saja masih sangat banyak manfaat dan keutamaan berpuasa Senin- Kamis bagi orang-orang yang melakukannya. Alangkah baiknya bila kita terus belajar dan mempelajari hikmah di balik perbuatan melakukan puasa Sunnah Senin-Kamis tersebut. Seperti disebutkan di atas bahwa orang-orang yang selama ini melakukan puasa Senin- Kamis sudah banyak merasakan manfaatnya. Oleh sebab itu, mereka tanpa paksaan, terus berpuasa Senin- Kamis. 

Apalagi, secara kesehatan seperti dituliskan oleh Elise Dwi Ratnasari, CNN Indonesia edisi Kamis,22/03/18 bahwa baik puasa Senin dan Kamis maupun diet 5:2 sama-sama memiliki prinsip serupa dan manfaat untuk kesehatan. Ada empat manfaat yang bisa dipetik dari rutin berpuasa. Pertama, makin kurus. Katanya, sebuah studi yang dipublikasikan oleh British Journal of Nutrition, partisipan yang menjalani diet 5:2 mengalami penurunan berat badan hingga 5 persen. 

Sebanyak 27 partisipan dengan obesitas dilihat kemampuan metabolisme lemak dan glukosanya selama diet. Selama puasa, partisipan diminta untuk mengurangi asupan kalorinya hingga 600 kalori. Sebanyak 20 persen partisipan harus mundur karena tidak kuat menjalankan diet. Sedangkan mereka yang bertahan mampu menjalani diet selama 59 hari dari 73 hari yang ditentukan. Dalam 59 hari, berat badan mereka turun hingga 5 persen. 

Manfaat kedua, bisa mengurangi risiko serangan jantung. Ke tiga, bisa meningkatkan kemampuan mengingat. Ia kemudian menjelaskan bahwa Mark Mattson, Direktur Laboratory of Neurosciences di National Institute of Aging in Baltimore bersama timnya mencoba melihat dampak diet terhadap saraf. Dilansir dari Guardian, satu hal yang mereka temukan ialah diet menyediakan 'bahan bakar' alternatif. Selain itu karena mengakibatkan tekanan oksidatif ringan, diet membuat kemampuan sel saraf untuk memperbaiki kerusakan oksidatif DNA.

Diet juga melindungi otak dari risiko parkinson dan penyakit alzheimer. Diet, khususnya ketogenik, juga mengurangi risiko kejang dan meningkatkan kemampuan belajar dan mengingat. Manfaat ke empat, meningkatkan kemampuan system imun. Artinya, puasa dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sebuah riset yang dilakukan oleh tim Longo menyebut puasa pada pasien kanker membuat kadar sel darah putih menurun sementara, tetapi kemudian mengalami peningkatan. Sel darah putih merupakan elemen penting dalam sistem pertahanan tubuh.

Nah, begitu banyak manfaatnya berpuasa. Oleh sebab itu, bagi orang-orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt, berpuasa selama satu bulan di bulan Ramadan bukanlah sebuah kewajiban yang sangat berat dan merusak, tetapi kewajiban yang diberikan Sang Pencipta kepada umat-Nya agar umat Islam bisa merasakan manfaat berpuasa tersebut. 

Dengan berpuasa, kita bisa merasakan apa yang dirasakan oleh orang-orang yang selama ini hidup dalam kekurangan atau kemiskinan. Merasakan bagaimana orang-orang miskin selama ini bisa bertahan hidup dalam kelaparan yang lebih parah disbanding dengan puasa kita yang kita buka dengan berbagai santapan pada malam harinya. 

Sementara orang miskin kelaparan, tanpa bisa menikmati santapan malam yang serba enak dan mewah. Maka, ketika kita berpuasa  selama sebulan dengan penuh khusuk dan sungguh-sungguh, rasa lapar dan haus serta larangan berhubungan badan /intim dengan istri/suami di siang hari di bulan Ramadan tersebut, memberi arti yang sangat besar terhadap kita. Oleh sebab itu, bila dilakukan puasa dengan benar dan penuh rasa taqwa kepada Allah, kita akan benar-benar bisa menikmati apa yang diajanjikan Allah pada setiap penggalan waktu puasa selama sebulan tersebut.

Bagi kita sebagai muslim yang taat dan bertaqwa kepada Allah, umat yang memiliki visi akhirat, memang harus selalu mau meraih dan memanfaatkan kesempatan untuk memperoleh rahmat Allah, dengan berpuasa dan melakukan ibadah yang optimal di bulan Ramadan. Bukankah selama ini kita sudah diajarkan bahwa  pada penggalan 10 hari pertama puasa, Allah menjadikan sepuluh malam pertama itu sebagai hari yang penuh rahmat? Selayaknya kita berpuasa karena Allah dan beribadah karena Allah, bukan hanya berpuasa sehari atau dua hari, karena malu atau takut pada manusia.

Bukan hanya melakukan ritual ibadah satu malam atau dua malam, atau hingga malam ke sepuluh, tetapi alangkah beruntungnya bila kita mampu beribadah secara optimal di bulan puasa hingga pada tahap memohon ampun dan mendapat ampunan dosa dari Allah. Tentu jangan hanya cukup mendapatkan ampunan, sebelum kita mendapat jaminan dijauhkan dari siksaan api neraka. Untuk itu, kita harus menyelesaikan dan menyempurnakan ibadah - ibadah puasa kita hingga akhir Ramadan. Kita semua tahu, bahwa pada penggalan sepuluh hari akhir Ramadan, merupakan masa bagi kita memohon kepada Allah untuk dijauhkan dari siksaan api neraka yang sangat menakutkan itu.

Jadi, sungguh, orang-orang yang sukses dalam menjalankan ibadah puasa Ramadan adalah orang - orang sangat beruntung. Disamping dekat dengan sang Pencipta, bisa hidup sehat.  Dikatakan sangat beruntung, karena selain memperoleh banyak manfaat, tetapi juga mendapatkan peluang memperoleh rahmat Allah, memperoleh kesempatan berdoa dan meminta ampun kepada Allah, bahkan bisa memohon kepada Allah agar dijauhkan dari siksaan api neraka di akhirat kelak. 

Yang paling penting pula adalah tujuan untuk menjadi insan yang bertaqwa kepada Allah sudah diupayakan lewat berbagai macam ibadah di bulan Ramadan tersebut.  Tidak dapat dopungkiri bahwa  bulan Ramadan itu bulan yang sangat istimewa dan bulan yang menjadi momen untuk meningkatkan kulitas diri, kualitas amal dan ibadah, kualitas keimanan dan kualitas ketaqwaan kepada Allah Swt. Oleh sebab itu, merugilah orang-orang yang tidak berpuasa dan tidak beribadah di bulan puasa secara optimal.

 Meninggalkan puasa, berarti meninggalkan dan mengabaikan perintah Allah. Puasa adalah rukun Islam yang ke tiga. Orang Islam adalah orang yang melaksanakan semua rukun Islam dengan baik dan benar, kecuali naik haji yang hanya diwajibkan kepada orang-orang yang mampu. Selayaknya, bagi yang masih belum sadar dan masih belum peduli dengan perintah Allah untuk berpuasa dan beribadah di malam-malam dan sepenjang masa puasa, segera melakukan ibadah puasa Ramadan, karena tidak ada hari raya, hari kemenangan bagi orang-orang yang tidak berpuasa. Ingin meraih untung dunia dan akhirat? Ya, jalankanlah ibadah puasa Ramadan dengan sempurna.

Oleh Tabrani Yunis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun