Keramaian di Pasar Cibadak Hari Ini
Hari ini merupakan hari Minggu terakhir di bulan Ramadan, dan H-3 menjelang Hari Raya Idulfitri.
Setiap hari Minggu saya terbiasa belanja ke pasar diantar oleh suami, untuk hari ini kami akan belanja kebutuhan khusus untuk persiapan lebaran nanti.
Kami berangkat pukul 07.15 menggunakan sepeda motor, dari arah rumah sampai pertigaan Cibadak-Pelabuhan Ratu jalanan lancar tetapi mulai depan pertokoan labora kemacetan mulai terjadi.
Bagi warga Cibadak, tidak aneh dengan hal ini karena hampir setiap hari terjadi kemacetan.
Biasanya kemacetan mulai terjadi siang hari, tetapi hari ini kemacetan sudah mulai dari pagi karena banyaknya kendaraan yang keluar masuk pasar atau orang-orang yang menyebrang.
Kendaraan di kiri dan kanan jalan lapis dua, sehingga perjalanan ke pasar menjadi tersendat.
Akhirnya kami sampai juga di pasar Cibadak, ternyata tempat parkir yang ada di depan sudah penuh dan isinya motor semua.
Setelah memarkir motor, kami berjalan ke pintu pasar dan bertemu salah seorang tukang parkir yang menyapa kami.
Karena setiap ke pasar bertemu, tukang parkir tersebut sudah mengenal kami dan sering juga ngobrol dengan suami.
Keramaian di Pasar Cibadak
Kami menuju lantai bawah, tujuan pertama adalah ke tukang kelapa parut. Saya membeli 2 buah kelapa, biasanya harga kelapa parut Rp. 7.000,00 per butir tetapi sekarang menjadi Rp. 10.000,00.
Di dalam pasar ramai sekali orang yang sedang berbelanja, sehingga lewat saja berdesak-desakan. Salah satu pedagang yang ramai diserbu adalah tukang bumbu yang sudah digiling.
Selanjutnya kami menuju pedagang ayam langganan, saya membeli 2 kg daging ayam. Harga perkilogramnya Rp. 45.000,00, naik Rp. 5.000 dari minggu kemarin.
Di dekat pedagang ayam ini banyak pedagang daging sapi, di hari biasa jumlahnya hanya sedikit tetapi menjelang lebaran ini jumlah pedagang sapi meningkat sampai ada beberapa blok.
Bahkan saat baru tiba di pasar, saya melihat ada juga yang menjual di bagian samping kiri pasar.
Saya tidak membeli daging sapi karena besok akan mendapatkan bagian dari koperasi guru sebanyak 2 kg.
Setiap tahun koperasi guru memberikan THR berupa daging sapi kepada anggotanya. Ada yang dapat 1 kg, 1,5 kg dan 2 kg tergantung dari jumlah simpanan yang dimilikinya.
Di awal Ramadan harga daging sapi Rp. 140.000,00 per kilonya, mungkin sekarang sudah naik Rp. 10.000,00 per kilonya.
Terakhir kami menuju tukang sayuran, saya membeli kentang, cabe merah, bawang merah dan putih serta bumbu dapur lainnya. Harga cabe dan bawang sudah naik daripada minggu sebelumnya.
Setelah selesai, kami menuju ke tempat parkir motor. Saat keluar kami membayar tiket parkir, ada beberapa orang yang menjaganya dan salah satunya adalah alumni tahun kemarin.
Anak tersebut setelah lulus tidak melanjutkan sekolah, tetapi menjadi tukang parkir di pasar.
Karena keadaan ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan sekolah, dan katanya ingin membantu meringankan beban orang tuanya.
Wasana Kata
Saat pulang, kemacetan lebih parah lagi dari pasar sampai pertigaan Cibadak-Pelabuhan Ratu.
Suasana kota Cibadak sangat ramai, mungkin karena sudah banyak yang mendapat THR baik PNs maupun karyawan pabrik sehingga banyak orang yang sedang belanja di toko-toko baju.
Tadi pagi saat berangkat ke pasar, toko-toko baju belum buka tetapi ada yang sudah menunggu di depan toko besar seperti Ria Busana dan Victoria.
Letak pertokoan di Cibadak, ada di kanan dan kiri ruas jalan sehingga banyak yang parkir motor atau mobil di pinggi jalan sehingga menambah kemacetan. Ditambah lagi angkot yang ngetem menunggu penumpang.
Itulah kisah kami hari ini belanja ke pasar Cibadak, pergi dan pulang melewati kemacetan.
Walaupun harga-harga naik tetapi yang belanja tetap ramai untuk persiapan Hari Raya Idulfitri yang tinggal beberapa hari lagi.
Terima kasih telah membaca tulisan ini, salam hangat dan bahagia selalu
Tulisan ke-29 di tahun 2024
Cibadak, 7 April 2024
Tati Ajeng Saidah untuk Kompasiana