TAUFIK HIDAYAT
TAUFIK HIDAYAT Guru

Guru di MA Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara. Terima kasih yang sudah vote dan kasih komentar. Salam Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Makan Jengkol Saat Puasa, Bolehkah?

15 April 2023   20:49 Diperbarui: 15 April 2023   20:51 1548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makan Jengkol Saat Puasa, Bolehkah?
Makan jengkol (Ilustrasi Shutterstock via kompas.com) 

Bau mulut orang yang berpuasa menjadi hal yang cukup problematik. Lalu bagaimana jika ditambah lagi dengan memakan jengkol atau makanan sejenis seperti petai, bawang putih, bawang merah dan lainnya. 

Dalam hukum Islam memang tidak dijelaskan dengan gamblang. Namun hukum memakan jengkol atau petai ini dapat disamakan dengan hadist tentang anjuran tidak memakan bawang merah dan putih karena aromanya yang tajam. 

Sebagian jengkol membuat pernapasan akan bau jengkol yang tajam hingga berjam-jam. Kondisi ini akan menggangu jika kita berbicara pada orang lain dari jarak dekat. Kita akan tidak percaya diri karenanya. 

Hadits riwayat Imam Muslim dari Jabair menerangkan bahwa sebaiknya tidak memakan bawang merah/putih atau daun bawah bila memasuki masjid karena malaikat terganggu dan manusia lain juga demikian. 

Tidak bisa dielakkan, keadaan bawang dalam masakan memang akan menambah kenikmatan dan keharuman demikian pula dengan jengkol. Jengkol dipercaya meningkatkan nafsu makan. 

Dikutip dari Halodoc, ada beberapa manfaat memakan jengkol bagi kesehatan:

  • Mencegah berbagai penyakit kronis seperti kardiovaskular dan kanker
  • Mencegah sakit diabetes
  • Mencegah sakit maag
  • Mengurangi peradangan
  • Mencegah anemia
  • Menjaga kesehatan ibu hamil

Tapi ingat, jengkol bila dimakan dalam jumlah berlebih akan menyebabkan jengkolisme atau keracunan jengkol dengan ciri nyeri perut, susah kencing, kencing darah dan hipertensi. 

Jengkol yang nikmat (Ilustrasi fimela.com) 
Jengkol yang nikmat (Ilustrasi fimela.com) 

Tips Makan Jengkol

Meski boleh memakan jengkol ada beberapa tips agar mulut tetap berbau tajam saat setelah memakan jengkol. Hal itu dapat dilakukan dengan beberapa langkah berikut:

  • Banyak minum air putih
  • Kunyah beras mentah
  • Gosok gigi, lidah dan kumur-kumur
  • Makan mentimun
  • Minum kopi 
  • Kumur dengan air garam atau makan selembar daun sirih dengan garam lalu kumur-kumur
  • Minum susu
  • Minum soda
  • Minum vitamin B kompleks

Enaknya jengkol dan petai (Ilustrasi tribunnews.com) 
Enaknya jengkol dan petai (Ilustrasi tribunnews.com) 

Saya pribadi tidak menyarankan Anda memakan jengkol dan sejenis ketia sedang berpuasa. Karena pendapat umum ulama mengatakan makan bawang, jengkol/patai tergolong makruh. Anda boleh memakannya tanpa menuai dosa. Tapi bila Anda skip, Anda akan beroleh pahala. 

Dalam hal berpuasa, makan jengkol pada saat perut kosong tentu akan membuat bau mulut makin susah dikendalikan. Jika sudah demikian, kepercayaan diri Anda akan berkurang jika bersosialisasi dari jarak dekat. Namun, bagi pecinta jengkol makan sesekali tentu hal yang masih boleh dilakukan apalagi dengan mengamalkan tips di atas. 

Disclaimer: penulis juga penyuka jengkol pulen hehehe

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun