Wisata Sekaligus Menjada Kelestarian Pantai-Pantai di Nusa Penida yang Penuh Pesona
Di sepanjang pantai ada beberapa batu karang yang bentuknya lancip mirip berlian atau diamond. Dari batu karang inilah Pantai ini mendapatkan namanya yang indah yaitu Pantai Berlian. Di sini, pengunjung juga bisa mencoba bermain ayunan dengan latar belakang yang cukup memompa adrenalin yaitu tebing-tebing yang curam di sekitar pantai.
Rasanya sudah cukup dengan pantai-pantai, maka destinasi ketiga ada Rumah Pohon atau Tree House yang lokasinya menjadi satu dengan Diamond Beach ini. Rumah pohon yang berada di ketinggian ini lokasinya cukup menantang untuk di daki. Namun dari sini kita melihat pemandangan kawasan pantai timur Nusa Penida yang tidak ada duanya.
Setelah makan siang, tibalah kita pada tujuan terakhir jalan-jalan di Nusa Penida. Dan ini juga merupakan lokasi yang paling mudah dijangkau alias berada di tepi jalan raya. Ini adalah Bukit Teletubbies atau Teletubbies Hills.
Kendaraan berhenti di sebuah tempat parkir di tepi jalan, di antara perbukitan yang bentuknya bulat dengan rerumputan yang hijau dan memang mirip dengan bukit-bukit yang ada dalam film kartun Teletubbies..
Kunjungan ke Bukit Teletubbies ini mengakhiri wisata dua hari di Nusa Penida. Dari sini, kendaraan kembali mengantar kami ke Pelabuhan untuk kemudian berlayar kembali ke Sanur. Hari sudah menjelang senja ketika kami masih sempat mampir di Warung Adi sebelum kembali ke hotel di kawasan Kuta.
Nah hal apa yang menarik dari jalan-jalan kali ini di Nusa Penida, adalah alamnya yang masih relatif perawan dan bersih terutama karena belum teralu ramai wisatawan dibandingkan tempat-tempat wisata di pulau Bali. Untuk itu kita harus tetap mengingatkan kesadaran akan wisata berkelanjutan sekaligus bertanggungjawab alias Sustainable and Responsible Tourism. Salah satunya adalah dengan jangan membiarkan kawasan pantai-pantai yang cantik tadi terkontaminasi dengan sampah terutama plastik yang dibawa wisatawan.
Ada dua cara untuk itu yaitu menyediakan tempat sampah yang cukup namun dengan risiko harus menyediakan tenaga kerja ekstra untuk kemudian membersihkan dan memindahkannya atau sama sekali tidak menyediakan tempat sampah dan wisatawan diharuskan membawa kembali semua sampah yang ada. Cara kedua adalah yang saya pilih sehingga kalau sudah selesai dengan makanan atau minuman, maka sampahnya saya masukkan kembali ke tas ransel yang saya bawa untuk kemudian nanti dibuang di hotel.
Dengan berkunjung ke berbagai tempat wisata nan memesona di Nusa Penida ini, tidak berlebihan jika kita telah mendukung slogan Bangga Berwisata di Indonesia. Apa lagi dengan berwisata di Nusa Dua atau Di Indonesia Aja, kita telah membantu pemerintah untuk menghemat devisa sekaligus menghidupkan kembali geliat wisata di dalam negeri pada umumnya dan di Bali pada khususnya.