"Pengejar mimpi yang tak pernah tidur!" Salah satu Kompasianer Backpacker... Keluarga Petualang, Mantan TKW, Indosuara, Citizen Journalist, Tukang icip kuliner, Blogger Reporter, Backpacker,
Menu Buka Puasa di Desa yang Tidak Biasa
Menu buka puasa kami kemarin termasuk tidak biasa. Saya hanya membuat pencok kacang dan tumis picung.
Kenapa dua olahan itu dianggap tidak biasa? Karena ya memang beda dari kebiasaannya. Bukannya saat bulan puasa diidentikkan berbuka dengan olahan yang manis-manis seperti kolak? Ini menu berbuka kok langsung dengan pencok?
Mungkin hanya karena kondisi dan kebiasaan setiap daerah saja yang berbeda, yang membuat menu di satu tempat dianggap biasa sementara di tempat lain dianggap beda. Seperti pencok kacang panjang alias sambal mentah yang terbuat dari kacang panjang ini, bagi kami makan dengan pencok kacang panjang sudah biasa termasuk saat bulan puasa. Selain kami memang suka makan lalapan (termasuk mentah) juga karena hanya itu yang bisa kami olah. Jadi kenapa tidak?
Saat pandemi dengan segala pembatasan dan keterbatasannya apa yang ada dan bisa dimakan kita syukuri dan manfaatkan saja. Masih bisa makan lebih baik sementara di luar sana banyak yang kesusahan untuk mencari sesuap nasi.
Saya malah meyakini kalau kacang panjang lebih bagus dikonsumsi mentah daripada dimasak lebih dahulu. Beberapa kandungan dalam kacang panjang akan terkikis saat dimasak. Apalagi ini kacang panjangnya hasil metik sendiri.
Menurut USDA National Nutrient data base, kacang panjang mengandung kalori hanya 47 kkal. Sayur "ular hijau" tersebut mengandung karbohidrat dan protein serta kandungan lain seperti vitamin A, vitamin B6, vitamin C, thiamin, riboflavin, niacin, asam panthotenat, dan asam folat.
Sementara itu, deretan mineral yang terkandung di dalam kacang panjang adalah kalsium, zat besi, magnesium, mangan, fosfor, kalium dan natrium.
Khasiat kacang panjang yang sudah diketahui secara umum memelihara kesehatan mata, menjaga kesehatan jantung, mencegah penyakit kanker, mengatasi nyeri haid dan masih banyak lagi.
Meskipun memiliki banyak manfaat untuk tubuh, ternyata kacang panjang juga memiliki efek samping jika dikonsumsi terlalu berlebihan. Efek samping yang dapat timbul seperti reaksi alergi atau gangguan pencernaan. Kacang panjang memang mengandung purin, namun tidak meningkatkan risiko rematik asam urat.
Jadi saat beberapa turus kacang panjang di kebun samping rumah berbuah, kami sangat syukuri dan jadikan bahan oalahan makanan untuk kami makan bersama saat berbuka.