"Pengejar mimpi yang tak pernah tidur!" Salah satu Kompasianer Backpacker... Keluarga Petualang, Mantan TKW, Indosuara, Citizen Journalist, Tukang icip kuliner, Blogger Reporter, Backpacker,
Menu Buka Puasa di Desa yang Tidak Biasa
Resep pencok kacang panjang yang saya buat sangat sederhana. Selain bahan utama kacang panjang, hanya diperlukan beberapa bumbu dapur seperti cabe rawit, kencur, gula dan garam.
Cara buatnya mudah. Kacang panjang yang sudah dicuci bersih dipotong sesuai selera. Lalu dalam ulekan yang cukup besar gerus cabe rawit, kencur dan garam. Setelah rawit lembut masukkan potongan kacang panjangnya dan ulek lagi hingga bumbu merata. Beri gula secukupnya. Pencok kacang pun siap disantap.
Biasanya makannya cocok ditemani kerupuk biar makin enak. Tapi tergantung selera juga. Kemarin kami makan pencok kacang panjang selain dengan nasi putih malah ditemani dengan tumis picung. Tumisan yang berbahan dasar dari biji buah kepayang yang mengandung racun. Setiap bagian pohon kepahiang memang mengandung racun asam sianida.
Picung (bahasa Sunda) adalah nama isian dari buah kepayang yang kalau di daerah lain disebut kepahiang, pucung, atau keluak.
Pohon picung sangat mengandung zat asam sianida. Berbahaya, kalau di pedalaman biasanya racun picung digunakan pada mata anak panah, untuk berburu. Perlu keahlian khusus untuk mengolahnya sebelum bisa dijadikan bahan olahan makanan.
Di daerah saya ada Nenek Umi yang sudah terbiasa mengambil buah kepahiang di hutan lalu menetralisir zat asam sianida yang dikandungnya di aliran air sungai dengan cara merendam selama sekitar dua mingguan lebih.
Kalau sudah hilang kandungan zat racun sianida nya, maka picung siap diolah dengan rasa yang enak dan pulen dengan nutrisi yang dimilikinya berupa vitamin C, zat besi, karbohidrat, magnesium, fosfor, mangan dan sedikit lemak.
Meski awalnya mengandung racun, bisa menyebabkan pusing, muntah-muntah bahkan bisa menyebabkan kematian, jika sudah diolah sehingga hilang zat sianida-nya picung memiliki banyak manfaat, seperti: menjaga daya tahan tubuh, mencegah kekurangan darah, menjaga kesehatan saluran pencernaan, menurunkan risiko radang sendi, sampai mencegah lemas dan kelelahan otot.