"Pengejar mimpi yang tak pernah tidur!" Salah satu Kompasianer Backpacker... Keluarga Petualang, Mantan TKW, Indosuara, Citizen Journalist, Tukang icip kuliner, Blogger Reporter, Backpacker,
Belanja (Yang Bukan Lagi) Rahasia Bingkisan Kejutan untuk Santri
Sejujurnya sih setiap lebaran saya tidak pernah punya anggaran khusus untuk belanja. Bukan tidak mampu beli pakaian, beli kue dan minuman, atau pernak pernik lainnya di hari raya. Tapi emang tidak ada niat saja. Sepertinya suami pun mendukung. Toh dia juga diam saja.
Kalaupun ada anak yang kami prioritaskan, ia selalu kami belikan baju dan keperluan lainnya itu di luar bulan Ramadan. Dan anaknya memang tidak rewel. Seolah tahu banget mengerti kondisi orang tuanya.
Tapi hari ini Jumat, hari pasar di Pagelaran, kecamatan tempat kami tinggal di Cianjur Selatan. Saya sudah bikin catatan sejak semalam, kalau ke pasar kali ini selain belanja sayur dan lalapan juga akan belanja jajanan anak untuk keperluan bingkisan.
Ya, alhamdulillah ada rezeki kejutan untuk anak-anak mengaji Al Hidayah yang kami kelola di rumah. Menjalankan amanat dari salah satu donatur di Taiwan, yang dua hari lalu sudah transfer uang ke saya untuk disampaikan ke semua anak mengaji di rumah dalam bentuk bingkisan ala-ala.
Jangan bayangkan bingkisan berisi kue kaleng dan minuman khas Ramadan yang iklanya wara-wiri di tv. Karena bingkisan yang akan kami buat ini isinya cuma ciki-ciki jajanan anak yang harganya kalau dinominalkan per satu bingkisan tak sampai sepuluh ribu rupiah.
Catatan belanja yang sudah saya buat pun cuma berisi:
Chiki 3 renteng @ isi 10
Minuman botol ukuran mini 3 lusin
Biskuit 3 pak @ isi 10
Permen 1 bungkus