Anjas Permata
Anjas Permata Konsultan

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, CEO Rumah Hipnoterapi, CEO Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menelaah Makna Ramadan sebagai Bulan Penuh Kemuliaan

1 April 2023   00:30 Diperbarui: 1 April 2023   04:06 1673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menelaah Makna Ramadan sebagai Bulan Penuh Kemuliaan
Ramadan Kareem. Sumber: dokumentasi pribadi

***

Untuk menyambut bulan penuh kemuliaan ini tentu banyak hal yang mesti dipersiapkan, tidak terkecuali saya pribadi sebagai umat muslim. Sebelum Ramadan tiba ada beberapa tradisi yang sarat makna yang biasa saya lakukan diantaranya:

Nyekar (baca: Ziarah) ke Makam Leluhur

Ziarah makam orang tua. Sumber: dokumentasi pribadi
Ziarah makam orang tua. Sumber: dokumentasi pribadi

Istilah nyekar berasal dari kata sekar yang artinya kembang (bunga). Disebut demikian karena saat berziarah, saya selaku masyarakat Jawa Timur biasanya membawa bunga untuk ditaburkan diatas makam.

Kebiasaan nyekar sebelum memasuki bulan Ramadan selain untuk mendoakan arwah para leluhur juga sebagai bentuk rasa syukur karena masih berkesempatan bertemu dengan bulan suci ini.

"Nyekar juga sebagai pengingat bahwa tidak ada yang kekal, sehingga mari memanfaatkan kesempatan hidup yang singkat di dunia ini dengan beribadah, berbuat baik dan beramal saleh agar menjadi bekal perjalanan kita di kehidupan yang abadi nanti"

Menyucikan Diri dengan Mandi Besar

Sore hari menjelang magrib malam sebelum puasa, saya biasanya juga menjalankan ritual mandi besar. Adapun makna serta tujuan mandi besar adalah untuk menyucikan tubuh dan pikiran agar mampu menjalankan ibadah puasa dengan baik tanpa halangan.

Setelah mandi, saya lanjutkan dengan salat tarawih yang pertama. Dengan begitu jiwa dan raga kita akan terbebas dari segala penyakit fisik dan penyakit hati.

Megengan

Satu minggu menjelang hari pertama puasa, biasanya saya menunaikan tradisi megengan yakni memberikan makanan baik snack seperti kue basah atau makanan besar yang dibagikan kepada tetangga serta keluarga.

Megengan memiliki makna sebagai bentuk ungkapan syukur dalam menyambut Ramadan. Dengan membagikan makanan, diharapkan menjadi berkah yang berkelimpahan sehingga mendapatkan kelancaran beribadah sebulan penuh.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun