Anjas Permata
Anjas Permata Konsultan

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, Founder Rumah Hipnoterapi, Founder Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tips Membuat Rencana Keuangan Menjelang Lebaran

16 April 2023   23:13 Diperbarui: 16 April 2023   23:20 837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tips Membuat Rencana Keuangan Menjelang Lebaran
Sumber: dokumentasi pribadi

Lebaran adalah momen yang paling ditunggu semua umat muslim di Indonesia. Menandai berakhirnya bulan suci Ramadan, lebaran biasanya dirayakan dengan cara berkumpul bersama keluarga.

Menjelang lebaran, banyak orang membutuhkan perencanaan keuangan yang baik agar dapat memenuhi kebutuhan untuk merayakan Hari Raya dengan tenang dan bahagia. Hal ini penting untuk menghindari hutang dan pengeluaran yang berlebihan.

Dengan perencanaan keuangan menjelang lebaran, Anda dapat membuat anggaran, memprioritaskan pengeluaran serta mencegah belanja yang tidak perlu agar kondisi keuangan Anda tetap stabil.

Anda harus menyeimbangkan antara pos pendapatan dengan pos pengeluaran. Termasuk pendapatan ekstra dari THR. Jangan sampai keuangan Anda justru boncos karena tidak mampu mengendalikannya.

https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/07/membuat-rencana-keuangan.jpg
https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/07/membuat-rencana-keuangan.jpg

Prinsip dasar perencanaan keuangan terbagi menjadi 3 hal utama:

  • Kebutuhan (Needs)
  • Keinginan (Wants); dan
  • Investasi (Savings)

Seringkali perencanaan keuangan menjadi berantakan karena banyak orang tidak dapat membedakan antara kebutuhan dengan keinginan.

Adapun yang dimaksud kebutuhan ialah segala sesuatu yang kita butuhkan untuk bertahan hidup dalam segala situasi dan kondisi yang berdampak signifikan terhadap keberlangsungan hidup kita.

Contoh kebutuhan seperti makanan dan minuman. Dalam teori perencanaan keuangan, Anda harus memasukkan minimal 50% dari total pendapatan kedalam pos kebutuhan.

Sedangkan keinginan ialah benda atau jasa yang kita inginkan maupun hal yang ingin kita lakukan namun tidak berdampak signifikan. Dengan kata lain jika tidak membeli, memperoleh atau menikmatinya tidak masalah. 

Misalnya ingin beli handphone baru, mobil baru, menginap di hotel, dan sebagainya. Anda bisa memasukkan anggaran maksimal 30% dari total pendapatan kedalam pos keinginan.

Selain kebutuhan dan keinginan, agar kondisi keuangan Anda sangat stabil, maka Anda perlu menyisihkan kedalam satu pos lagi yang disebut dengan Investasi atau Savings sebesar 20%.

Pos investasi atau tabungan ini menjadi dana cadangan serta dana darurat bagi Anda sehingga ketika terjadi sesuatu diluar perencanaan, maka Anda tidak terlalu sulit dalam mengendalikan. Sebagai contoh, menabung di bank, investasi logam mulia, investasi asuransi, reksa dana, saham dan lain-lain.

Ilustrasi

Penghasilan bersih Anda 5 juta, maka Anda bagi ke dalam pos-pos pengeluaran sebagai berikut:

  • Kebutuhan (beli sembako) 50% x 5 juta = 2.5juta
  • Keingianan (beli barang termasuk cicilan/hutang) 30% x 5 juta = 1.5 juta
  • Investasi (menabung, membeli emas) 20% x 5 juta = 1 juta

Kuncinya Anda harus disiplin menghitung dan mencatat berapa pendapatan dan pengeluaran setiap bulan.  

https://imgx.parapuan.co/file/parapuan/desktop/crop/0x0:0x0/700x465/photo/2023/04/15/tips-mengatur-keuangan-saat-tida-20230415015128.jpg
https://imgx.parapuan.co/file/parapuan/desktop/crop/0x0:0x0/700x465/photo/2023/04/15/tips-mengatur-keuangan-saat-tida-20230415015128.jpg

Berikut adalah beberapa tips dan strategi untuk mempersiapkan keuangan Anda menjelang lebaran.

1. Membuat Anggaran yang jelas

Hal pertama yang perlu Anda lakukan ialah membuat anggaran untuk memastikan bahwa pengeluaran Anda tidak melebihi batas. Buatlah daftar pengeluaran yang akan dikeluarkan selama periode lebaran termasuk uang belanja untuk kebutuhan lebaran, uang sedekah atau bagi-bagi angpao serta membayar cicilan atau hutang.

Anda harus memastikan bahwa anggaran Anda realistis artinya tidak telalu ketat juga tidak terlalu longgar. Oleh karena itu tuliskan semua ke dalam jurnal atau catatan Anda.

2. Gunakan Promo dan Diskon

Manfaatkan promo potongan harga yang biasanya banyak ditawarkan oleh toko-toko untuk membeli kebutuhan lebaran. Belanja lebih awal semisal H-7 menjelang lebaran untuk menghindari lokasi yang terlalu ramai dan kenaikan harga yang mungkin saja terjadi mendekati Hari Raya.

Jangan lupa untuk membandingkan harga dengan toko lain untuk mendapatkan harga yang paling efektif sebelum memutuskan untuk membeli barang-barang kebutuhan lebaran.

3. Hindari Berhutang

Selalu ingat untuk belanja sesuai kebutuhan bukan menuruti keinginan karena yang namanya keinginan itu tidak ada batasnya. Oleh karena itu jika memang barang yang akan dibeli ternyata berisiko mengganggu arus pendapatan dan pengeluaran, baiknya Anda tunda terlebih dahulu daripada memaksakan diri dengan berhutang.

Sistem paylater mungkin terkesan memudahkan kita dalam berbelanja, namun jika tidak digunakan dengan bijak, maka bisa sangat berdampak pada kondisi finansial karena hutang yang menumpuk.

4. Mulai Menabung

Alangkah baiknya jika Anda mulai sekarang menyisihkan pendapatan dengan cara menabung khusus untuk keperluan lebaran. Hal ini yang dilakukan oleh istri saya sendiri.

Setiap bulan ia menabung di tabungan arisan ibu-ibu PKK. Tak terasa setelah menabung rutin 500ribu per bulan selama 10 bulan, saat pembagian tabungan, istri saya mendapatkan total 5.5 juta karena ada bagi hasil SHU. 

Selain itu Anda bisa juga menabung dengan cara tabungan rencana yang memberikan fasilitas tidak bisa diambil dalam jangka waktu tertentu, sehingga Anda akan menjadi orang yang lebih disiplin dalam menabung.

5. Kurangi Pengeluaran yang Tidak Perlu

Selain pengeluaran untuk lebaran, cobalah untuk mengurangi pos-pos pengeluaran lain yang bisa saja memberatkan kondisi keuangan Anda. Misalnya makan-makan di resto, mengunjungi tempat wisata, dan lain-lain. Tujuannya tidak lain adalah untuk menyeimbangkan antara pendapatan dengan pengeluaran Anda.

6. Bersedekah dan Berzakat

Meskipun keuangan perlu diatur, namun tetap jangan melupakan sedekah dan kewajiban membayar zakat fitrah dan zakat maal sebelum lebaran. Silakan Anda sesuaikan kemampuan dalam bersedekah, sedangkan untuk zakat fitrah dan zakat maalperhitungkan sesuai dengan syariat Islam yang berlaku. 

***

Dengan mengikuti tips dan strategi perencanaan keuangan diatas, semoga dapat menciptakan iklim keuangan yang sehat dan kondusif bagi Anda saat akan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1444 H. Sehingga acara lebaran bisa Anda nikmati secara khidmat dan gembira bersama keluarga tercinta di rumah.

"Ke pasar beli cabe rawit, punya kang maman diambil orang. Mari kita mulai mengatur duit, supaya lebaran hati jadi tenang."

-Anjas Permata

#samber thr

#samber 2023 hari 16

#thr kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun