Trainer Hypnosis, Master Hypnotist, Professional Executive, Founder Rumah Hipnoterapi, Founder Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)
Tips Bijak Mengelola THR agar Finansial Aman Menuju Hari Kemenangan
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, "Simpanlah sebagian daripada hartamu untuk kebaikan masa depanmu, karena itu jauh lebih baik bagimu." (HR Bukhari)
Salah satu hal yang paling dinanti menjelang Hari Raya Idul Fitri adalah pembagian Tunjangan Hari Raya (THR). Pendapatan ekstra bagi para pekerja ini tentu bisa memberikan kebahagiaan luar biasa.
Dengan THR kita bisa memenuhi bermacam kebutuhan keluarga menjelang lebaran. Namun ada rambu-rambu yang perlu kita ketahui patuhi agar THR digunakan tepat sasaran dan bermanfaat.
Sah-sah saja ketika kita ingin memenuhi semua keingingan dengan uang THR seperti membeli baju lebaran, ganti handphone baru dan sederet keinginan lainnya. Tetapi ada baiknya juga kita mendahulukan kewajiban untuk diselesaikan sebelum memenuhi keinginan seperti melunasi hutang dan membayar zakat
Jangan sampai setelah lebaran justru Anda terjerat utang karena kekurangan dana. Oleh sebab itu diperlukan kemampuan dalam mengelola THR.
Hari ini saya menerima surat elektronik dari perusahaan tempat saya bekerja tentang jadwal pembagian THR. Kabar yang sangat menggembirakan bagi seorang pekerja seperti saya.
Sekarang izinkan saya untuk berbagi ilmu kepada Anda tentang cara bijak mengelola THR. Berikut tips finansial aman menuju hari kemenangan.
1. Membuat anggaran yang tepat
Sejak awal menerima THR, kita perlu merinci anggaran agar pengeluaran bisa tepat sasaran. Kita bisa membuat catatan sederhana supaya pos-pos pengeluaran tidak kelebihan.
Sesuaikan besaran THR dengan kebutuhan yang perlu dipenuhi. Jangan memaksakan diri agar kondisi finansial kita aman dan bebas kendala.
2. Mengutamakan kewajiban
Jika Anda mempunyai tanggungan sebelum THR dibagikan, maka utamakan untuk melunasi atau mencicilnya terlebih dahulu. Ingat bahwa utang adalah kenikmatan yang sudah kita rasakan di depan, maka kewajiban kita adalah mengembalikannya.
Selalu prioritaskan kewajiban sebelum atau sesuai tenggat waktu yang diberikan. Tidak elok rasanya kita membeli barang-barang baru tetapi utangnya nggak dibayar.