Trainer Hypnosis, Master Hypnotist, Professional Executive, Founder Rumah Hipnoterapi, Founder Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)
Tips Bijak Mengelola THR agar Finansial Aman Menuju Hari Kemenangan
Utang yang tidak dibayar adalah dosa. Sekalipun mati syahid, dosa utang belum terampuni. Hal ini dikarenakan utang erat kaitannya dengan hak orang lain.
Jika kita tidak mengembalikan utang, sama halnya kita mengambil harta orang lain dan tidak mengembalikannya. Tidak ada bedanya orang berutang yang berniat tidak melunasi dengan seorang pencuri.
Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa, "Semua dosa orang mati syahid akan diampuni kecuali utang." (HR Muslim)
Kewajiban lain yang harus kita laksanakan menjelang lebaran adalah membayar zakat baik zakat fitrah maupun zakat mal. Mari kita dahulukan kewajiban sebelum hak. Niscaya hidup akan jauh lebih tenteram dengan menunaikan semua kewajiban tersebut.
3. Membatasi konsumsi barang yang tidak perlu
Setelah membuat anggaran dan melunasi kewajiban, barulah kita boleh membelanjakan sisa THR untuk memenuhi keinginan. Disini perlu juga diperhatikan untuk menghindari pengeluaran yang mubazir.
Kita perlu menerapkan prinsip cerdas dalam berbelanja. Jangan sampai hasrat belanja berlebihan (impulsive buying) menguasai karena akan sangat berbahaya.
Apabila kita menemui barang yang ingin dibeli untuk kebutuhan lebaran, pastikan bahwa barang tersebut memang memiliki skala prioritas untuk digunakan.
4. Menyisihkan sebagian THR untuk menabung atau investasi
Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada kita agar ketika mendapatkan rezeki lebih, maka sisihkan untuk ditabung. Kebiasaan ini penting untuk mencegah sifat boros. Dengan menabung, tentu kita mendapatkan jaminan keamanan finansial di masa depan.
Selain menabung, kita juga bisa manfaatkan THR untuk berinvestasi. Tentukan instrumen investasi yang aman dan menjanjikan seperti logam mulia dan emas perhiasan.
5. Menghindari utang baru
Jangan jadikan THR untuk uang muka membeli barang cicilan. Karena itu artinya kita menambah utang baru. Akan semakin berat beban finansial kita jika terus-menerus ditambah dengan cicilan.
Kita harus mampu mengendalikan diri dengan menyesuaikan kemampuan. Tidak perlu memaksa membeli barang hanya karena kenikmatan sesaat atau gengsi dilihat tetangga.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya