Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Guru

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Pengalaman PLPG saat Ramadan

12 Mei 2020   22:31 Diperbarui: 12 Mei 2020   22:22 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengalaman PLPG saat Ramadan
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Pengalaman itu membuatku memahami perjuangan teman-temanku yang sedang berpuasa.

Delapan tahun yang lalu, tepatnya 2012, saya mengikuti kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) selama 10 hari di Lembang.

Saya sudah bisa membayangkan beratnya pendidikan dan pelatihan dengan jadwal yang sangat padat itu. Pasalnya, teman-teman yang mengikuti PLPG pada periode sebelumnya, telah bercerita panjang lebar tentang suka duka mengikuti pendidikan dan pelatihan tersebut.

Teman-teman harus bersedia bangun lebih pagi. Bahkan harus siap-siap kalau bagian pinggang dan punggung pegel-pegal karena kelamaan duduk.

Mereka menyarankan saya agar menjaga stamina. Masalahnya, pendidikan dan pelatihan ternyata dimulai dari pukul 07.00 WIB dan berakhir pada sore hari pukul 18.00 WIB.

Sementara di malam hari, teman-teman juga harus lembur sampai larut malam untuk menyelesaikan berbagai penugasan yang berkaitan dengan pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta mempersiapkan bahan praktek mengajar.

"Intinya, pembelajarannya sangat padat." Kenang mereka.

Ketika giliran saya tiba, saya pun merasakan apa yang mereka sampaikan sebelumnya. Tetapi harus tetap bersemangat, karena ini adalah bagian pengembangan diri dan pengakuan atas profesi keguruanku. Kalau tidak serius, bisa-bisa saya gagal.

Saya pun mencoba untuk tetap bersemangat dan menuntaskannya dengan sempurna.

Nah, tantangan terberatnya ternyata bukan semata karena materi yang padat. Ternyata, saya dengan ratusan teman-teman guru dari berbagai daerah menjalani pendidikan dan pelatihan tersebut saat bulan Ramadan.

Bagi ratusan teman-temanku, mungkin tidak seberat yang saya hadapi.  Mereka sudah terbiasa dan terlatih berpuasa dari tahun ke tahun. Tapi bagi saya pribadi masa 10 hari ini adalah "The New Normal".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun