Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Guru

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Kojima Gaya Hidup Sehat Kita

4 Mei 2021   19:10 Diperbarui: 4 Mei 2021   19:20 1408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kojima Gaya Hidup Sehat Kita
Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi

"Kesehatan selalu tampak berharga setelah kita kehilangannya." Jonathan Swift

Di muka bumi ini, tidak seorang pun yang menginginkan tubuhnya sakit. Tetapi faktanya, tidak sedikit orang yang lalai dan tidak peduli dengan kesehatan tubuh tersebut.

Alasannya, banyak orang lebih memilih untuk membahagiakan keinginannya walau berujung pada sakit penyakit daripada mewujudkan kebahagiaan hidup dengan sungguh-sungguh memperhatikan kesehatannya.

Bukankah banyak orang mengutamakan makanan yang memanjakan lidah dan enak di mulut saja daripada memperhatikan kandungan nutrisi dan gizi pada makanan tersebut?

Memanjakan lidah itu sah-sah saja, tetapi jangan sampai lalai mempertimbangkan dengan penuh bijaksana hal yang esensi. Makanan harus berguna bagi tubuh dan menunjang kesehatan tubuh.

Setahun ini, ketika pandemi Covid-19 merebak di negeri kita, banyak orang semakin peduli dengan kesehatannya. Atau, setidaknya membicarakan atau mendiskusikan tentang pola hidup sehat. Dalam hal ini, termasuk peduli dengan makanan yang bernutrisi dan bergizi tinggi. Dengan maksud, untuk meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) agar tidak mudah terserang penyakit.

Seperti slogan yang sering kita dengar tentunya, untuk menghadapi pandemi Covid-19 kita harus memperhatikan iman, aman, dan imun. Salah satu di dalamnya adalah imun.

Memang sudah saatnya kita menjaga gaya hidup sehat, bukan saja karena pandemi Covid-19, tetapi kapan pun selagi masih hidup. Sebab sehat itu memang sangat mahal harganya, bahkan melebihi materi yang kita miliki.

Sekali lagi, gaya hidup sehat harus menjadi prioritas hidup kita saat ini. Baik untuk diri kita maupun keluarga yang kita cintai.

Ngomong-ngomong kalau bicara gaya hidup sehat, sejak dulu keluarga kami percaya dengan produk-produk yang dihasilkan oleh lebah untuk menjaga daya tahun tubuh. Bahkan hal itu sudah berlangsung lebih dari sepuluh tahun terakhir.

Salah satu produk dari lebah tersebut yang saya maksudkan adalah madu. Saya yakin, bahwa kita semua pernah mendengar minuman sehat ini. Atau jangan-jangan sahabat pembaca adalah penggemar madu sejati.

Madu yang berasal dari lebah itu ternyata memiliki banyak khasiat dan manfaat. Misalnya, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menurunkan tekanan darah, dan menurunkan trigliserida (salah satu jenis lemak yang banyak ditemukan di dalam darah).

Khasiat madu sesungguhnya tidak dapat disangkal lagi. Sejak dari nenek moyang kita telah memperkenalkan dan mengonsumsinya untuk kesehatan. Bahkan berbagai penelitian dari waktu ke waktu telah dilakukan pengujian khasiat dari madu tersebut.

Nah, untuk urusan madu, kita tentu perlu memperhatikan tingkat kualitasnya. Jangan sampai salah pilih iya! Kalau saya dan keluarga sangat suka dengan madu yang satu ini, yaitu KOJIMA.

Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi
Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi
Pernah mendengar nama Madu Kojima?

Madu KOJIMA ini adalah "Madu dengan 3 kebaikan yaitu Korma, Jinten (Habbatussauda), dan Madu". Artinya dengan perpaduan ketiganya akan menawarkan kualitas tinggi untuk menjaga daya tahan tubuh agar tetap sehat dan kuat.

Perlu kita ketahui bersama, bahwa korma (kurma) tersebut ternyata mengandung senyawa fenolik dan karotenoid dalam jumlah yang tinggi. Senyawa ini tentu bermanfaat untuk kekebalan tubuh karena efek antimikroba dan sifat antioksidannya.

Selain itu, korma juga dapat memenuhi kebutuhan vitamin B harian kita, hal ini karena korma mengandung vitamin B1 (tiamin) yang dapat berperan dalam penggunaan karbohidrat menjadi sumber energi bagi tubuh. Terkandung juga vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (niasin) tingkat sedang, serta vitamin B6 (piridoksin).

Nah, bahan kedua di dalam KOJIMA ini adalah jinten hitam. Adapun yang menjadi sifat dari jinten hitam ini adalah antibakteri dan antivirus. Jinten hitam dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur, sehingga dapat dianggap melawan infeksi. Sementara senyawa aktif yang terkandung di dalam jinten hitam (Thymoquionone) ternyata dapat mencegah kanker.

Itulah sebagian penjelasan tentang madu, korma dan jinten hitam. Kita juga dapat mencari informasi tentang ketiga bahan tersebut di internet dengan sangat mudah. Baik tentang informasi kandungan dan khasiat dari ketiga bahan tersebut.

Satu informasi yang tidak kalah penting, bahwa berdasarkan hasil pengujian Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gajah Mada mengatakan bahwa "perpaduan ketiga bahan utama membuat KOJIMA efektif untuk meningkatkan daya tahan tubuh (Immuno Stimulant) dalam melawan virus agar tidak mudah sakit dan menambah nutrisi secara alami."

Bagaimana cara mengkonsumsi KOJIMA?

Kalau untuk pertanyaan ini, sebenarnya tergantung selera. Bisa diminum secara langsung atau dibuat kreasi makanan atau minuman. Sementara bagi yang sedang menjalankan ibadah puasa KOJIMA ini pilihan yang tepat. Bisa dikonsumsi saat sahur sebagai penjaga daya tahan tubuh ketika akan menjalani puasa. Bisa juga dikonsumsi saat berbuka, tentu akan sangat membantu menggantikan nutrisi yang hilang pada saat puasa.

Yuk, sekarang sudah waktunya menjaga imunitas diri, membentuk gaya hidup sehat kita di era kenormalan baru #MyNewHealtyLifeStyle dan mewujudkan gaya hidup sehat keluarga.

Salam sehat selalu.

Sumber Gambar: PK KOJIMA - Kompasiana
Sumber Gambar: PK KOJIMA - Kompasiana

Sumber Gambar: PK KOJIMA - Kompasiana
Sumber Gambar: PK KOJIMA - Kompasiana
__________

Sumber Referensi: PK KOJIMA - Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun