Rahasia di Balik Lezatnya Nastar
Gak terasa, ternyata gaung lebaran sudah mulai tercium aromanya. Rasanya sedih banget, sepuluh hari terakhir hampir usai. Ada semacam kerinduan yang membuncah, jelang berpisah dengan bulan penuh rahmat. Apalagi tahun ini, Ramadan seakan hampa tanpa hingar bingar aura yang dipancarkannya.
Hal yang tak biasa, dimana semua aktivitas termasuk ibadah hanya dilaksanakan di rumah bersama keluarga. Meskipun berusaha memaksimalkan ibadah saat di rumah saja namun tak bisa dipungkiri ghirab Ramadan begitu redup.
Biasanya jelang Idul Fitri, kami sudah disibukkan oleh aktivitas bebenah rumah. Sudah terbayang bakalan banyak orang yang berkunjung ke rumah tentu harus ada persiapan khusus menyambut kerabat di hari yang Fitri.
Ada beberapa suguhan yang biasanya jadi menu favorit termasuk kue kering. Dari sekian banyak kue kering, aku paling suka nastar. Kue yang identik dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri. Ternyata kue ini dikenal sejak zaman kolonial Belanda. Nama nastar sendiri berasal dari bahasa Belanda ananas dan tart. Gabungan dua kata tersebut akhirnya disingkat menjadi “nastar.”
Awalnya resep kue nastar terinspirasi dari kue pie khas Eropa yang biasanya dibuat dalam satu loyang besar berisi selai strawberry, blueberry, atau apel. Isian itupun kini lebih lekat dengan buah nanas yang memiliki rasa asam manis.
Tahu gak kalian, kalau mengkonsumsi nastar banyak manfaatnya untuk kesehatan
1. Menyuburkan rambut
Selai nastar yang berasal dari nanas ternyata mengandung senyawa cystine yang dapat membantu proses pembentukan kulit dan rambut. Selain itu dapat menyuburkan dan menunda penuaan pada rambut sehingga rambut menjadi sehat
2. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Asam amino yang terkandung dalam selai nanas dapat mengatasi rasa lelah juga meningkatkan sistem imunitas tubuh
3. Menurunkan tekanan darah dalam tubuh
Serat pada nanas dapat mencegah lemak terserap di dalam sistem pencernaan sehingga mengkonsumsinya dapat menurunkan tekanan darah dalam tubuh.
4. Membantu menurunkan berat badan
Kandungan enzim proteiolitik berfungsi menyerap lemak pada pencernaan sehingga lemak akan terbuang bersamaan dengan feses.
5. Membantu menjaga kesehatan gigi
Kandungan vitamin C yang tersembunyi pada serat nanas ternyata mampu mencegah terjadinya pembentukan plak pada gigi yang menyebabkan rasa nyeri pada gusi gigi.
Ternyata di balik banyak manfaatnya, mengkonsumsi kue nastar juga perlu dibatasi. Mengapa? Karena kalori nastar cukup tinggi mengingat bahan dasar yang digunakan berupa tepung, gula, telur, mentega, dan selai nanas. Walau tak bisa dipungkiri kandungan nutrisi juga ada seperti protein, vitamin, dan mineral. Bagaimanapun perlu membatasi dalam mengkonsumsinya.
Selain kalorinya yang tinggi, nastar juga mengandung kolesterol yang tinggi. Hal ini disebabkan penggunaan mentega cenderung tinggi kandungan lemak trans. Padahal dampak mengkonsumsi lemak trans secara berlebihan maka risiko mengalami peningkatan kadar kolesterol jahat di dalam darah akan terjadi.
Nah melihat hal tersebut perlu kiranya membatasi diri dalam mengkonsumsi kue nastar yang rasanya cukup menggoda lidah. Selain itu, perlu juga membatasi untuk mengkonsumsi minuman manis termasuk sirup, soda bahkan teh atau kopi yang ditambah gula. Untuk mengimbangi hal tersebut, perlu memperbanyak minum air putih, makan buah-buahan termasuk mengkonsumsi jus buah segar. Semua itu dilakukan dalam rangka menjaga kesehatan untuk jangka panjang.
Artikel ini dipersembahkan dalam rangka event Kompasiana Satu Ramadan Bercerita Samber 2020 Hari 19 & Samber THR.
Yogyakarta, 15 Mei 2020
Semoga Bermanfaat
Titik Nur Farikhah