TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Konsultan

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Hal Penting Dicatat Bagi yang Mudik dengan Kendaraan Pribadi

21 April 2023   20:55 Diperbarui: 21 April 2023   21:10 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hal Penting Dicatat Bagi yang Mudik dengan Kendaraan Pribadi
Dokumentasi pribadi

Hindari Anggap Semua Hal Sepele 

Penyebab terbesar terjadinya kecelakaan lalu lintas adalah karena Pengemudi mengantuk. Memang ada juga yang karena ban tetiba pecah ,sedangkan kendaraan melalu dalam kecepatan tinggi   atau ada juga karena rem blong, 

Kalau kedua hal ini,dapat di kategorikan sebagai kecelakaan. Karena walaupun sebelum berangkat semua kelengkapan kendaraan sudah di lakukan check and recheck,tapi bisa saja tetiba terjadi ban pecah di perjalanan atau rem tidak bekerja . 

Nah,bila hal ini terjadi ,maka hal pertama yang harus di pahami adalah " jangan panik' .

Kalau saya belum pernah mengalami,pasti saya tidak akan berani kasih nasihat pada orang lain. Nah,sewaktu saya lagi mengemudi dijalan toll dengan kecepatan rata rata 100 km /jam, entah setan apa yang usil, tetiba ban pecah. 

Pecah tidak sama dengan kempis. Kalau kempis,masih cukup waktu untuk dengan santai meminggirkan kendaraan. Tapi begitu ban pecah,kendaran langsung oleng .

Maka hal pertama yang perlu  diingat adalah :" Jangan panik" .Tetap tenang. Nyalakan lampu sign  kearah pinggir jalan Injaklah rem perlahan lahan dan mulai menepi. 

Ganti Ban

Setelah kendaran sudah tiba di pinggir jalan di tempat aman,maka berhentilah di tempat yang aman untuk menggantik ban pecah dengan ban serap.Carilah posisi paling aman untuk meletakkan dongkrak. Ingatkan kepada semua penumpang ,untuk tenang ,agar dongkrak jangan  sampai terlepas.

Sewaktu dongkrak terpasang, longarkanlah  baut roda yang bannya pecah,Sesudah baur longgar,maka baru dongkrak dimanfaatkan untuk mengangkat tubuh kendaraan.. Saat tubuh kendaraan sudah terangkat,jang pernah masuk kekolong kendaraan. Karena seandainya sedang berada dibawah kendaran dan dongkrak terlepas ,maka yakinlah,tubuh tidak akan mampu menahan hantaman 1 ton bobot kendaraan. 

Kalau sudah berhasil mengganti ban pecah dengan ban serap,maka  saat melanjutkan perjalanan, begitu ketemu toko ban,maka belilah ban pengganti. Jangan ambil resiko,dengan menunda ,karena ingin cari yang murah. Karena bukan tidak mungkin ,bah pecah untuk kedua kalinya. 

Mengapa Mengantuk?

Penyebab orang ngantuk sewaktu mengemudikan kendaran ada beberapa penyebabnya ,antara lain:

  • Makan terlalu kenyang 
  • minum obat yang mengandung zat penenang
  • kurang tidur sebelum berangkat 

Karena itu,setiap kali sudah menempuh perjalanan sekitar 3 jam,perlu istirahat ,untuk mencegah agar jangan sampai mengantuk sewaktu mengemudikan kendaraan.

Tak kalah pentingnya, di ruang kemudi ,jangan diisi dengan aneka ragam  barang , Karena dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan. Hindari membiarkan anak anak duduk di samping sopir,apalagi didudukkan di pangkuan.  Karena sesal kemudian,tak akan ada gunanya

Jangan lupa,sebelum berangkat lakukan check and di recheck  di bengkel yang dapat dipercayai

Tulisan ini ditulis berdasarkan pengalaman mengemudikan kendaraan sejak tahun 1963 . Jadi saya sudah berpengalaman mengemudi selama 60 tahun . Setiap hari saya mengemudikan kendaraan Semoga ada manfaatnya. Selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri,mohon maaf lahir dan batin

Tjiptadianata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun