Saat Lapar Ubi Rebus Terasa Sangat Nikmat
Ternyata bu Halimah bilang
“Nak, ibu memang cuma bawa uang jajan terbatas dan hanya bisa beli 2 bungkus ubi . ibu berbagi pada anak dengan Ihklas ,tidak semuanya harus dihitung dengan uang nak.”
Mata saya berkaca kaca…saya amat terharu.
Ibu Halimah ini hanya seorang tua yang amat sederhana.Keadaannya sepertinya tidak lebih baik dari diri saya.
Tapi begitu peduli pada saya, padahal baru saja kenal dalam bus. Dada saya sesak oleh berbagai perasaan : terharu ,kagum
Merasa diri saya amat kerdil.Karena saya telah menilai sebuah pemberian yang tulus dengan selembar uang.
Pelajaran hidup ini saya terima 58 tahun yang lalu. Tetapi seakan akan baru kemarin terjadi.
Setiap bulan Ramadan, kisah ini bagaikan film diputar ulang dalam diri saya
Kelak setelah nasib kami berubah total, maka pelajaran hidup yang saya dapat dari bu Halimah, saya jadikan pedoman hidup kami. Yakni:" Berbagi dengan siapa saja. Tidak musti sesuku seiman ataupun semarga.
Puji syukur kepada Tuhan kami berdua dapat mengaplikasikan:"memberi adalah memberi Titik.
Saya belajar arti hidup berbagi dari bu Halimah. Saya yakin bu Halimah sudah berada disisi Tuhan
Tjiptadinata Effendi