Tobari
Tobari Dosen

Berharap diri ini dapat bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Upaya Meningkatkan Keterampilan Saat Ramadan

3 April 2023   05:04 Diperbarui: 3 April 2023   06:55 1044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Upaya Meningkatkan Keterampilan Saat Ramadan
Gambar : Dokumen Pribadi

Bismillah.

Alhamdulillah, hari ini kita sudah masuk hari ke-12 puasa di bulan Ramadan 1444 H, mudah-mudahan Allah Subhanau wa ta'ala masih dapat memberikan kesempatan kepada kita semua untuk dapat melaksanakan ibadah puasa sampai akhir Ramadan ini, dan masih dapat bertemu kembali di bulan Ramadan tahun depan. Aamiin Ya Aminu Mukmin Ya Sohirun Ya Aminullah Aamiin.

Ramadan adalah bulan penuh berkah bagi umat Islam dunia. Bulan suci Ramadan selain sebagai bulan ibadah, bisa dijadikan waktu yang tepat untuk meningkatkan keterampilan atau kemampuan, karena suasana yang tenang dan fokus pada spiritualitas dan refleksi.

Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan keterampilan atau kemampuan saat Ramadan ini:

Membaca dan belajar:

Membaca buku atau artikel tentang topik yang ingin dikuasai dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kita.

Di bulan Ramadan, setelah berbuka puasa dan sebelum subuh, ada cukup waktu untuk membaca.

Kita dapat memilih buku atau artikel tentang topik tertentu seperti pengembangan diri, kepemimpinan, kewirausahaan, keterampilan komunikasi atau teknologi, mungkin bisa menjadi pilihan yang tepat bagi kita untuk mempelajarinya.

Berlatih secara teratur:

Keterampilan yang ingin ditingkatkan memerlukan latihan teratur. Kita bisa menggunakan waktu luang selama Ramadan untuk berlatih dan meningkatkan keterampilan yang diinginkan, seperti berbicara di depan umum atau menulis.

Ikuti Kursus atau Pelatihan Online:

Di era digital saat ini, banyak kursus atau pelatihan online dapat dilaksanakan di rumah dengan nyaman. Kita mengikuti kursus atau pelatihan online dapat meningkatkan keterampilan lebih efektif dan efisien.

Waktu luang selama Ramadan dapat digunakan untuk mengikuti kursus online atau belajar terkait keterampilan yang ingin ditingkatkan.

Berpartisipasi dalam program pelatihan:

Beberapa organisasi mungkin menawarkan program pelatihan atau workshop selama Ramadan yang bisa kita ikuti.

Program ini dapat membantu kita belajar lebih banyak tentang keterampilan tertentu dan memberikan kesempatan untuk berlatih secara langsung.

Memanfaatkan teknologi:

Ada banyak aplikasi dan platform online yang dapat membantu kita meningkatkan keterampilan, seperti aplikasi belajar bahasa atau platform pelatihan online.

Kita dapat memanfaatkan teknologi ini selama Ramadan untuk belajar dan meningkatkan keterampilan kita.

Mempelajari bahasa asing:

Mempelajari bahasa asing dapat membantu meningkatkan keterampilan dalam berkomunikasi dan membuka peluang untuk karir internasional.

Selama Ramadan, waktu yang tersedia dapat digunakan untuk mempelajari bahasa asing melalui aplikasi atau kursus online.

Mencari mentor:

Mencari mentor atau orang yang ahli dalam bidang tertentu dapat membantu kita belajar dan meningkatkan keterampilan dengan lebih cepat.

Kita dapat memanfaatkan jaringan sosial atau bergabung dengan komunitas tertentu untuk mencari mentor yang tepat.

Menulis atau membuat konten:

Menulis atau membuat konten dapat membantu meningkatkan keterampilan dalam berkomunikasi dan mengekspresikan ide dengan lebih baik.

Selama Ramadan, waktu yang tersedia setelah berbuka dan sebelum sahur dapat dimanfaatkan untuk menulis atau membuat konten, seperti artikel yang sedang dibaca ini atau yang lainnya.

Upaya meningkatkan keterampilan saat Ramadan, tentu saja harus diimbangi dengan menjalankan ibadah dengan baik dan benar.

Keseimbangan antara keduanya akan membantu meningkatkan produktivitas dan kesuksesan dalam kehidupan sehari-hari.

Membuat konten seperti artikel dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

Tentukan topik yang ingin dibahas:

Pilih topik yang sesuai dengan minat atau keahlian yang dimiliki dan sesuai dengan target pembaca atau audiens yang diinginkan.

Lakukan riset dan kumpulkan informasi:

Lakukan riset untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk artikel tersebut. Sumber informasi dapat diperoleh dari buku, jurnal, situs web, atau wawancara dengan ahli.

Buat outline atau kerangka artikel:

Buat kerangka atau outline artikel yang terdiri dari judul, pendahuluan, isi artikel, dan kesimpulan. Kerangka ini akan membantu dalam menyusun artikel dengan lebih terstruktur dan mudah dipahami.

Tulis artikel:

Tulis artikel sesuai dengan kerangka yang telah dibuat. Tulis dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami, serta gunakan fakta dan data yang valid untuk mendukung informasi yang disampaikan.

Edit dan revisi:

Setelah menulis artikel, lakukan editing dan revisi untuk memperbaiki kesalahan tata bahasa, ejaan, atau struktur kalimat. Pastikan artikel telah di-edit dengan baik sebelum dipublikasikan.

Terbitkan artikel:

Setelah artikel selesai direvisi, terbitkan artikel di platform yang sesuai seperti blog atau situs web.

Promosikan artikel melalui media sosial atau saluran lainnya untuk menjangkau lebih banyak pembaca.

Dalam membuat konten seperti artikel, pastikan konten yang dibuat original dan berkualitas. Hindari menyalin atau mengambil konten dari sumber lain tanpa izin atau tanpa memberikan sumber referensi.

Semoga beberapa informasi di atas dapat membantu untuk meningkatkan keterampilan atau kemampuan selama Ramadan ini.

Demikian artikel ini, semoga akan ada manfaanya. Aamiin Ya Aminu Mukmin Ya Sohirun Ya Aminullah Aamiin. (Tobari)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun