Tobari
Tobari Dosen

Berharap diri ini dapat bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Bersama Merayakan Hari Raya, Meski Tanggal Berbeda

21 April 2023   06:01 Diperbarui: 21 April 2023   06:23 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama Merayakan Hari Raya, Meski Tanggal Berbeda
Gambar: Dokumen Pribadi

"Demi Allah, kamu tidak beriman sampai kamu mencintai sesama kamu sebagaimana kamu mencintai dirimu sendiri." (HR. Bukhari & Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa pentingnya kita untuk menghargai dan menghormati orang lain, bahkan jika mereka berbeda agama, suku, atau budaya dengan kita tetap kita hargai dan hormati.

Kita harus menganggap mereka sebagai saudara kita dan memperlakukan mereka dengan cara yang sama seperti kita ingin juga diperlakukan seperti itu.

Dengan begitu, kita dapat memperkuat persaudaraan dan toleransi antar sesama, serta menciptakan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.

Menghargai perbedaan menunjukkan jiwa kita yang besar dan terbuka.

Ketika kita dapat menerima perbedaan, baik itu dalam agama, suku, budaya, atau pandangan politik, maka kita telah menunjukkan bahwa kita memahami bahwa setiap orang memiliki pengalaman hidup dan pandangan yang berbeda.

Sikap seperti itu juga menunjukkan bahwa kita dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain, karena kita tidak terjebak dalam prasangka atau diskriminasi.

Dengan menghargai perbedaan, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan menghargai keragaman sebagai suatu kekayaan.

Dalam Islam, menghargai perbedaan juga merupakan bagian dari konsep ummatan wasatan, yang berarti masyarakat yang berada di tengah-tengah.

Konsep ini menekankan pentingnya membangun masyarakat yang seimbang dan menghargai perbedaan sebagai sumber kekayaan yang perlu dijaga dan dilestarikan.

Selain itu, konsep ini juga mengajarkan untuk membangun hubungan yang harmonis dengan sesama, baik dengan sesama muslim maupun non-muslim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun