Bersama Merayakan Hari Raya, Meski Tanggal Berbeda
Dalam kehidupan sehari-hari, konsep ummatan wasatan dapat diwujudkan dengan cara menjaga keseimbangan dalam menjalankan ajaran Islam, seperti menjaga kesehatan fisik dan mental, menjaga keharmonisan dalam keluarga dan masyarakat, serta tidak terjebak pada pemikiran atau tindakan yang dapat merugikan diri sendiri ataupun orang lain.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara menghargai perbedaan, menjalin komunikasi yang baik, serta berbuat kebaikan kepada sesama tanpa memandang agama atau kepercayaannya.
Dengan menjalankan konsep ummatan wasatan secara konsisten, diharapkan umat Islam dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan menjadikan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil'alamin).
Dalam Al-Qur'an, Surat Al-Anbiya' ayat 107 yang artinya: "Dan tiadalah Kami mengutus engkau, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam semesta (rahmatan lil'alamin)."
Rahmatan lil'alamin sering diartikan sebagai "rahmat bagi seluruh alam" atau "rahmat bagi seluruh ciptaan Allah".
Artinya, ajaran Islam dan tindakan para pengikutnya seharusnya membawa manfaat dan kebaikan bagi seluruh umat manusia dan seluruh makhluk di alam semesta ini.
Mari kita bersama-sama menjaga semangat kebersamaan, meskipun kita merayakan Idul Fitri pada waktu yang berbeda.
Mari kita tetap saling menghormati dan menghargai perbedaan, karena itulah esensi dari keberagaman yang ada dalam masyarakat kita.
Di hari yang fitri ini, kita merayakan kebahagiaan dalam suasana keberagaman.
Hari raya selalu menjadi momen spesial bagi kita. Keberagaman adalah kekayaan yang harus kita jaga bersama.
Dalam kehidupan kita, tidak semua orang bisa memiliki pandangan yang sama, namun kita bisa memiliki sikap yang sama dalam menghargai perbedaan.