Supartono JW
Supartono JW Konsultan

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Memberi=Menerima, Saya yang Mana?

12 April 2022   04:58 Diperbarui: 12 April 2022   05:06 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memberi=Menerima, Saya yang Mana?
Sumber: Kompas.com

Air, siang dan malam, kaya dan miskin

Lihatlah filosofi air. Air yang menggenang apalagi menumpuk diam dalam suatu wadah lama-kelamaan, air akan keruh dan menjadi sarang bibit nyamuk yang mendatangkan penyakit seperti demam berdarah, baunya pun tak sedap. Tetapi,  air yang mengalir, membersihkan kotoran-kotoran yang dilewatinya dan tidak berbau. 

Hal tersebut juga dapat dipahami bahwa mengalirkan (memberi) apa yang saya/kita miliki kepada orang lain, niscaya itu akan membawa kebaikan bukan hanya pada orang lain, tapi juga kepada diri saya/kita sendiri. 

Perhatikanlah, mengapa ada siang ada malam? Apakah masing-masing saling berutang dan harus berterima kasih satu sama lain? Mungkin saja siang mengklaim dia lebih berjasa daripada malam karena telah memberi kesempatan kepada manusia dan makhluk hidup untuk mencari penghidupan. Tapi jangan lupa bahwa tanpa malam, manusia tak akan ada kesempatan untuk merebahkan diri beristirahat untuk menyongsong esok siang.

Orang kaya mungkin akan berbangga bahwa dialah yang paling mulia karena memberi dan menyantuni, tapi jangan lupa tanpa mereka yang disebutnya miskin, dia pun takkan bisa apa-apa. Bahkan tanpa mereka, siapa yang akan menyebut mereka kaya? Karenanya, memberi sesungguhnya adalah menerima.

Bukti dan fakta

Sebab MEMBERI kegelisahan dan penderitaan kepada rakyat, maka MENERIMA sejarah aksi nasional 11 April 2022. Sebab, MEMBERI kegaduhan, maka MENERIMA pukulan. Sebab, MEMBERI tenaga dan pikiran, maka MENERIMA gajian dan tunjangan. 

Dan masih banyak sebab-sebab lain, dan akibat-akibat lain dari perbuatan memberi dan balasannya.

Bersyukurlah, bagi yang masih bisa memberi dan berbagi,  meski hanya sekadar memberi senyum, memberi maaf, memberi amanah, kesempatan (bentuk suara) untuk tahta, memberi jalan, memberi inspirasi, memberi ide, memberi masukan, memberi wadah, memberi ruang, memberi contoh, dan memberi lainnya., bukan uang dan harta, apalagi bagi-bagi kursi dan janji-janji.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun