Topik Irawan
Topik Irawan Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Buya Yahya Ulama Karismatik dari Cirebon

8 April 2022   23:23 Diperbarui: 8 April 2022   23:55 1373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buya Yahya Ulama Karismatik dari Cirebon
Buya Yahya selalu tampil elegant ketika berdakwah(tangkapan layar youtube Al-Bahjah)

Kerendahan Hati Buya Yahya Bertemu Dzurriyah Nabi 

Habib Novel ketika disambut Buya Yahya(tangkapan layar youtube Al-Bahjah)
Habib Novel ketika disambut Buya Yahya(tangkapan layar youtube Al-Bahjah)

Meski memiliki kapasitas keilmuan tentang agama Islam yang luas, namun Buya Yahya merupakan pribadi yang rendah hati, ini bisa kita menyimak salah satu video kajian yang membuat penulis tertegun adalah ketika Buya Yahya menyambut seorang penanya yang ternyata adalah Habib Novel bin Muhammad Al-Aydrus.

Dengan takzim dan bergegas Buya Yahya menyambut Habib Novel dan mengajaknya menuju mimbar, meski secara usia lebih tua dibanding Habib Novel, namun Buya Yahya terlihat menghormatinya, padahal Habib Novel ternyata pernah menjadi muridnya Buya Yahya saat belajar di pesantren.

Dzurriyah adalah keturunan dari Nabi Muhammad, salah satu akhlak ahlussunah adalah menghormati dan memuliakan anak keturunan nabi. Pelukan hangat dan cara Buya Yahya mencium tangan Habib Novel ketika bertemu menjadi penanda sebuah kerendahan hati ulama besar ini akan dzurriyah Rasulullah.

Menanggapi Perbedaan Pilihan Presiden

Salah satu fenomena yang pernah dialami bangsa ini adalah perbedaan tajam tentang siapa yang akan menjadi presiden 2019, masing masing pendukung paling menjagokan tokoh yang menjadi pilihannya, perbedaan ini nyaris membuat bangsa ini seakan terpecah. Bahkan kedua kubu mendapat julukan cebong dan kadrun.

Beruntung kita mempunyai ulama yang bisa menengahi "pertikaian" yang tak berujung ini, bahkan hingga terasa hingga kini. Ada moment ketika Buya Yahya  memberi nasehat tentang pilpres, bahwa perbedaan pilihan jangan sampai ada caci maki, mengolok ngolok. Menjaga persatuan negeri dengan penuh keindahan.

Meski telah tiga tahun telah berlalu namun tausiah Buya Yahya masih terasa relevansinya, semoga saja di dua tahun kedepan ketika bangsa Indonesia akan menghadapi pilpres berikutnya, masyarakat Indonesia semakin dewasa dan juga menghentikan caci maki dan juga saling olok  ketika pesta demokrasi berlangsung.

Cerdas Menanggapi Kontroversi di Masyarakat Dengan Nasehat Elegant

Salah satu hal mengapa penulis menjadikan Buya Yahya merupakan pendakwah panutan adalah tutur katanya selalu terukur, bahkan ketika saat menanggapi kontroversi yang terjadi di masyarakat. Salah satunya ketika beberapa waktu lalu wasiat komedian Bunda Dorce jika meninggal dan tata cara penguburannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun