Humas - Media Kantor Pusat Lembaga Bantuan Hukum Perisai Kebenaran di Purwokerto.
Ramadan dan Al Quran
AMALAN utama ramadan selain puasa adalah membaca Al Qur'an. Membaca Al Qur'an di bulan ramadan menjadi amal ibadah yang nilainya amat tinggi.
Ini karena secara historis ada ikatan antara ramadan dan Al Qur'an. Kita ketahui bersama Al Qur'an diturunkan kepada Nabi wa Rasulullah akhir jaman Muhammad Saw.
Maka bisa dikatakan ramadan adalah bulan ulang tahun diturunkanya Al Qur'an. Didalam sebuah kitab disebutkan ada 3 orang yang tidak akan benar dalam menafsirkan Al-Qur'an.
Pertama, orang yang tidak memahami struktur bahasa Arab. Kedua, para pendosa yang karena dosanya itu menghalangi dari membaca, memahami, meneliti, mengkaji Al Qur'an.
Ketiga, orang berakidah sama tetapi jika membaca ayat-ayat Al Qur'an yang tidak sesuai, tidak cocok dengan jalan pikiran, kepribadianya ia akan gundah gulana.
Lalu, membaca, tadarus, tilawat Qur'an haruslah dilakukan dengan tartil. Syech Abdul Aziz Nawarullahu Marqodahu menulis dalam tafsirnya mengenai asal kata tartil.
Menurutnya tartil adalah membaca Al Qur'an dengan terang juga jelas. Secara syar'i bermakna membaca Al Qur'an dengan tartil yaitu:
Pertama, setiap huruf musti diucapkan dengan makhraj yang benar.
Kedua, berhenti ditempat yang benar, berhenti atau melanjutkan tidak dilakukan ditempat salah.
Ketiga, membaca semua harokat dengan benar.
Keempat, mengeraskan suara agar Al Qur'an terdengar telinga kita juga mempengaruhi hati sanubari.
Kelima, membaca dengan suara bagus sehingga timbul rasa takut kepada Allah dan mempercepat pengaruh masuk kedalam hati.
Keenam, menurut ahli pengobatan jika ingin obat lebih cepat berpengaruh ke hati sebaiknya dicampur dengan wangi-wangian atau rasa manis karena hati menyukai rasa manis. Artinya jika membaca Al Qur'an memakai wewangian akan lebih cepat menimbulkan kesan dalam hati.
Ketujuh, membaca dengan sempurna, jelas semua tasydid juga madnya.
Kedelapan, melaksanakan hak ayat-ayat rahmat dan ayat-ayat adzab.
Itulah 8 hal membaca Al Qur'an dengan tartil. Tujuanya agar dapat memahami, meresapi substansi dan kandungan Al Qur'an.
Seseorang pernah bertanya kepada Ummul Mukminin Ummu Salamah, r.ha., "Bagaimana Rasulullah Saw membaca Al Qur'an?".
Ummu Salamah,r.ha, menjawab, "Rasulullah Saw menunaikan semua harokatnya, fathah, dhammah dan kasrah dibaca dengan sangat jelas. Demikian pula hurufnya dibaca terang dan jelas,".
Semoga bermanfaat.