Toto Mulyoto
Toto Mulyoto Relawan

Tinggal di Bekasi Timur, Pelajar masbuk, dalam upaya meninggalkan dunia hitam penghitung dan penikmat riba, Relawan Literasi Kota Bekasi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Amat Belum Terbiasa Rajin

26 Maret 2023   07:16 Diperbarui: 26 Maret 2023   07:18 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika seseorang dibiasakan berbuat baik, maka dia akan menjadi orang yang lebih baik. Namun bila seseorang dibiasakan berbuat buruk, maka dia akan menjadi orang yang lebih buruk di kemudian hari.

Islam sudah menanamkan nilai-nilai pembiasaan perbuatan baik sejak anak-anak. Sebagaimana disebutkan dalam tulisan terdahulu, ada contoh tentang pembiasaan salat dan puasa sejak masa anak-anak. Bisa diambahkan lagi sebuah contoh. Di daerah saya, ada banyak Taman Kanak-kanak yang memiliki program pengenalan Manasik Haji bagi para muridnya.  

Semua itu pembiasaan perbuatan baik dalam pengertian ibadah. Tetapi sesungguhnya ada banyak hal baik lainnya yang perlu pembiasaan, misalnya sifat jujur, disiplin, hemat, berbicara baik dan sopan dan lain-lain.

Pembiasaan semua yang baik itu, seyakin saya sudah dan selalu dilakukan oleh orang tua, sekolah maupun masyarakat secara umum. Namun mirisnya, ada "pihak lain" yang menanamkan kebiasaan buruk kepada anak-anak melalui pergaulan maupun melalui berbagai cara di dunia maya. 

Diantara hal yang mengindikasikan pembiasaan keburukan ini dapat didengarkan pada ucapan-ucapan mereka. Kata-kata makian kotor semacam anj##g, to##l, bang##t dan yang semacamnya makin sering didengar. (Entahlah, sepertinya ucapan buruk seperti itu jauh lebih mudah dibiasakan dibanding membiasakan perkataan dan perbuatan baik.)

Rasanya, membiasakan perbuatan baik sangat perlu menjadi agenda semua orang agar bisa membendung pembiasaan keburukan. Setiap orang mesti punya andil. 

Haji Murat dalam fiksi di atas, misalnya, sudah berusaha membiasakan Amat bekerja dengan rajin. Barangkali juga janji-janji yang menyenangkan seperti mengajak buka bersama seperti dilakukan Haji Murat perlu diterapkan daam kehidupan nyata untuk menunjang pembiasaan perbuatan baik.

(Apakah taktik-strategi Haji Murat bisa membuat Amat berubah menjadi rajin? Mari kita tunggu kelanjutan kisahnya...) 

Tto

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun