UmsidaMenyapa1912
UmsidaMenyapa1912 Freelancer

Kami Instansi yang bergerak di bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Marak Penipuan Penjual Baju Lebaran, Simak Cerita Salah Satu Korban

31 Maret 2024   22:01 Diperbarui: 2 April 2024   10:18 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marak Penipuan Penjual Baju Lebaran, Simak Cerita Salah Satu Korban
Dok pribadi

Lebaran biasanya identik dengan baju baru. Barang tersebut dapat dengan mudah didapatkan hanya bermodalkan ponsel pintar. Tapi hal itu dapat memunculkan modus penipuan baru melalui pembelian barang secara online. 

Salah satu kasus ini terjadi pada seorang civitas akademika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) yakni WA, yang menjadi korban penipuan pembelian baju lebaran melalui media sosial Instagram. Dari kasus ini, WA mengalami kerugian sebesar 875.000,-.

Cerita bermula saat WA menemukan salah satu akun Instagram bersponsor dan sangat meyakinkan. Kenapa? Karena ia melihat keaktifan akun tersebut, ditambah juga respon dari si penjual yang juga seperti orang benar. 

"Saya itu di tanggal 27 Maret, pingin beli baju sarimbit sekeluarga untuk lebaran. Lalu saya lihat di Instagram itu kayaknya modelnya premium dan bagus. Lalu saya cek Instagramnya juga sudah bersponsor dan menurut saya itu meyakinkan. Saya klik lah link bio itu dan saya tanya apakah toko ini memiliki e-commerce atau tidak. Si penjual mengatakan bahwa toko tersebut hanya memiliki website," terang WA. 

Baca juga: Mengapa Orang Memiliki Second Account? Ini 7 Alasannya

Mengetahui bahwa toko tersebut memiliki website, WA beranggapan bahwa si penjual adalah seorang profesional, ditambah lagi akun Instagram tersebut aktif berinteraksi dengan pembeli yang terlihat dari testimoni dan komentarnya. Di hari yang sama setelah memilih baju tepatnya sekitar satu setengah jam kemudian, WA langsung mentransfer biaya baju tersebut ke rekening yang telah disediakan si penjual. 

"Sebenarnya saya sempat mengecek di e-commerce ternyata tidak ada. Jadi saya berpikir bahwa si penjual itu hanya eksklusif di website saja. Menurut saya itu benar-benar barang yang bagus. Saya juga sempat mengecek Instagram banyak menemui model baju tersebut di akun lain, tapi saya berpikir kalau mereka adalah reseller," jelas WA. 

Akun-akun tersebut ternyata memang sengaja dibuat banyak dengan lokasi yang berbeda. Misalnya akun Instagram bernama @arsahcatalog__ (akun yang menipu WA) berlokasi di Yogyakarta. Sedangkan akun lain yang menjual baju serupa berlokasi di daerah lain. Hal itu membuat WA beranggapan bahwa merek tersebut sudah terkenal di berbagai daerah. 

Jangan takut untuk menyebarkan kasus penipuan

Dok pribadi
Dok pribadi

Selang dua hari tak mendapat respon dari si penjual, WA merasa tak enak hati. Ia mengecek kembali akun Instagram si penjual dan ternyata mereka sudah mengganti nama akun tersebut .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun