Urip Widodo
Urip Widodo Freelancer

Berusaha menuliskan apa saja yang bermanfaat, untuk sendiri, semoga juga untuk yang lain

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Hukum Newton di Bulan Ramadhan

19 April 2021   06:01 Diperbarui: 19 April 2021   06:15 9535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum Newton di Bulan Ramadhan
sebutkanitublogspotcom

Saat di SMA dulu, guru fisika saya memperagakan Hukum Newton I ini dengan menyimpan selembar kertas di atas meja. Lalu di atas kertas tersebut diletakkan sebuah gelas. Kemudian Pak Guru menarik kertas itu dengan secepat kilat. Ajaib, gelas yang ada di atasnya tidak jatuh, bahkan bergerak pun tidak.

Kemudian Pak Guru mengulangi dengan menarik kertas tersebut pelan-pelan. Yang terjadi adalah si gelas ikut bergerak searah kertas itu ditarik.

Di awal-awal Ramadhan, selain tubuh kita masih mempertahankan keadaan, saat mau melakukan hal baru pun terasa berat. Misalnya, kita punya target tilawah (membaca al-Quran) 2 juz sehari. padahal sebelumnya kita hanya 1 juz sehari. Maka akan berat di awal-awal. Karena itu tadi, tubuh kita lembam, masih mempertahankan keadaan terakhir, malas berubah.

Nah, itu yang kita rasakan dalam enam hari kemarin. Tubuh kita masih mempertahankan kondisi tidak berpuasa, sehingga kondisi-kondisi seperti lemas, lapar di tengah hari, ngantuk terjadi. Tetapi kondisi tersebut akan segera hilang seiring tubuh kita sudah menyesuaikan diri dengan suasana puasa. Tubuh kita akan enjoy menikmati hari-hari berikutnya di bulan Ramadhan.

Jadi, awalnya paksakan saja. Yang jelas niat atau tekad harus kuat.

TSM, 19/04/21

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun