Berusaha menuliskan apa saja yang bermanfaat, untuk sendiri, semoga juga untuk yang lain
I'tikaf dan Lailatul Qadr Itu Hal yang Berbeda
Allah Swt menjelaskan dalam firman-Nya di surat al-Qadar,
"Sesungguhnya Kami (Allah) telah menurunkan al-Qur'an pada Lailatul Qadar. Tahukah kamu apa itu Lailatul Qadar? Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Malaikat dan Ruh turun pada malam itu dengan ijin Tuhan Mereka untuk segala urusan. Damai dan sejahteralah
lailatul qadar itu hingga terbit fajar."
Lail artinya malam. Lailatul Qadr adalah malam saat Allah Swt menurunkan al-Quran. Dan, di dalamnya ada kemuliaan, yaitu satu malam itu nilainya sama dengan seribu bulan. Seribu bulan kalau dikonversi ke tahun sama dengan 83,33 tahun.
Ibadah yang dilaksanakan pada malam Lailatul Qadr pahalanya sama dengan kita beribadah selama seribu bulan atau 83,33 tahun. Sebuah anugerah atau kemuliaan yang Allah Swt berikan kepada umat Nabi Muhammad Saw.
Kemuliaan inilah yang dikejar kaum Muslimin di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. Karena tidak ada petunjuk yang jelas, kapan malam Lailatul Qadr itu. Apakah di malam ke-21, ke-22, ke-23 dan seterusnya.
Karena tidak jelas itulah maka untuk memperbesar peluang mendapatkan Lailatul Qadr, kaum Muslimin memaksimal ibadah di semua malam di sepuluh malam terakhir. Salah satunya dengan cara ber-I'tikaf.
Ini sesuai hadis yang diriwayatkan Aisyah ra. bahwa Rasulullah Saw bersabda,
"Carilah malam Lailatul Qadar pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan." (HR Bukhari dan Muslim).
Dua penjelasan di atas, pengertian I'tikaf dan Lailatul Qadr, menjawab pertanyaan di awal tulisan ini.
I'tikaf adalah salah satu cara beribadah.